Berita Sukoharjo
Corona Bikin Jasa Tukar Uang di Sukoharjo Sepi Peminat, Omzet pun Turun Drastis
Jasa tukar uang jelang Lebaran mulai ramai bermunculan di Kabupaten Sukoharjo. Tepatnya sekitar Jalan Veteran atau di kawasan Alun-Alun Setya Negara.
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Jasa tukar uang jelang Lebaran mulai ramai bermunculan di Kabupaten Sukoharjo.
Beberapa yang ramai jasa tersebut di seputaran kawasan Jalan Veteran atau di kawasan Alun-Alun Setya Negara Kabupaten.
Berbeda dengan tahun lalu, jumlah jasa penukaran uang jalanan ini lebih sedikit.
• 109 Tenaga Medis Dipecat , Pihak RSUD Ogan Ilir: Mereka Tetap Mogok Meski Tuntutan Sudah Dipenuhi
• Tetap Memeluknya saat Meregang Nyawa, Terungkap untuk Siapa Seikat Bunga yang Dibawa Okta
• Fakta Baru Ternyata Bocah Penjual Gorengan Nyaris Tiap Hari Dibully, Polisi Duga Ini Alasan Pelaku
• Okta Tewas Terlindas Truk Tronton, Bunga dan Kue Ulang Tahun Pacarnya Berserakan Kena Cipratan Darah
Nampak, hanya dua orang saja yang membuka jasa penukaran uang jalanan ini, seperti Sudar (48).
Dia mengatakan, tahun lalu ada 6 orang yang membuka jasa penukaran uang di sepanjang Jalan Veteran.
Hal ini dikarenakan, lebaran tahun ini dalam kondisi pandemi virus corona, dan jalanan juga nampak jauh lebih sepi.
"Saya sudah lima tahun menjalani jasa penukaran uang ini, dan tahun ini yang paling sepi," katanya, Kamis (21/5/2020).
Dia mengatakan, sudah mulai membuka jasanya pada H-7 lalu, hingga H-3 ini, dia mengaku omsetnya menurun hingga 75 persen dari tahun sebelumnya.
"Ya mau gimana lagi, situasinya seperti ini," imbuhnya.
Dia biasa menawarkan jasa uang pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10,dan Rp 20 ribu.
Setiap penukaran Rp 100 ribu, maka dia akan mendapatkan keuntungan Rp 10 ribu.
"Kalau orang-orang biasa memilih tukar uang disini karena lebih praktis, gak antri, bisa tukar uang berapa saja, dan bisa memilih pecahan yang di mau," jelasnya.
"Kalau ke Bank kan, ada batas minimalnya, karena uangnya satu ikat dan satu jenis," imbuhnya.
Sebagai jasa penukaran uang jalanan ini bukanlah mata pencaharian utama Sudar, ini merupakan pekerjaan musimannya saja.
"Utamanya saya buruh bangunan, tapi selama pandemi ini proyeknya juga berkurang, jadi bingung juga," ucapnya.