Berita Semarang
Ditengah Pandemi Virus Corona, Rail Express Catat Penurunan Pengantaran Barang
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV (KAI Daop IV) Semarang mencatatkan adanya penurunan penggunaan angkutan barang oleh masyarakat sebelum dan s
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV (KAI Daop IV) Semarang mencatatkan adanya penurunan penggunaan angkutan barang oleh masyarakat sebelum dan setelah adanya pandemi Covid-19.
“Kami memiliki layanan angkutan barang yang namanya Rail Express, dimana melayani pengantaran barang hantaran potongan (BHP) untuk masyarakat yang kami antarkan dari stasiun ke stasiun,” tutur Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro, Kamis, (21/5/2020).
Rail Express memiliki layanan dengan sistem one night service, dimana barang akan tiba di stasiun tujuan hanya dengan waktu satu malam.
• 2,5 Jam Mencari Rumah Bu Imas, Anggota DPR Ini Tak Kuasa Menahan Sedih saat Sampai, Ini Janjinya
• 109 Tenaga Medis yang Mogok Kerja Dipecat, Pihak RSUD Ogan Ilir: Ya, Keputusan di Tangan Pak Bupati
• Tetap Memeluknya saat Meregang Nyawa, Terungkap untuk Siapa Seikat Bunga yang Dibawa Okta
• Penipu Lowongan Kerja Cewek-cewek Semarang Jongkok Dikelilingi Warga, Wajahnya Bersimbah Darah
Krisbiyantoro mengatakan terjadi penurunan tingkat penggunaan angkutan barang Rail Express dari masyarakat selama adanya pandemi covid-19.
“Sebelum adanya pandemi covid-19, rata-rata setiap bulannya kami dapat mengantarkan barang hingga 400 ton lebih.
Namun sejak pertengahan bulan Februari hingga saat ini terjadi penurunan, dengan rata-rata setiap bulannya dibawah dibawah 400 ton,” ucap Krisbiyantoro.
Rail Express mencatatakan pada bulan Januari 2020 masih mengantarkan barang sebanyak 418,3 ton, bulan Februari sebanyak 371 ton, bulan Maret sebanyak 396,6 ton, bulan April sebanyak 314,9 ton, dan untuk bulan Mei (terhitung hingga tanggal 19 Mei) sebanyak 160,5 ton.
Adapun pembatasan mobilitas masyarakat ditengah pandemi covid-19 ini dirasa Krisbiyantoro menjadi satu diantara penyebab penurunan penggunaan angkutan barang Rail Express oleh masyarakat, sebab sedikit banyak dengan adanya pembatasan tersebut membuat masyarakat khawatir untuk melakukan kegiatan diluar rumah.
Ditambahkannya, layanan Rail Express ini mengirimkan barang hantaran dengan tujuan ke arah Jakarta dengan stasiun pemberhentian di Stasiun Tegal, Stasiun Cirebon, dan Stasiun Jakarta.
Sementara untuk arah Surabaya dengan titik pemberhentian di Stasiun Cepu, Stasiun Bojonegoro dan Stasiun Surabaya.
Krisbiyantoro mengatakan pengiriman barang didominasi dengan tujuan ke arah Jakarta sebesar 60 persen, sedangkan pengiriman barang dengan tujuan ke arah Surabaya sebesar 40 persen.
“Meskipun mengalami penurunan, namun kami selalu berupaya meningkatkan layanan angkutan barang ini ke rute-rute lainnya, kami juga terus bekerjasama dengan pihak-pihak lainnya yang juga melayani angkutan barang,” imbuhnya.
Adapun Rail Express memberlakukan tarif mulai dari Rp 250 per kilogram hingga Rp 1.500 per kilogram, tergantung dengan stasiun yang dituju.
Sementara itu untuk masyarakat yang ingin mengirimkan barang menggunakan layanan Rail Express, dapat langsung mendatangi counter Rail Express yang tersedia di stasiun Tawang.
“Menurut saya kedepan apabila masih dalam kondisi pandemi seperti ini, pengiriman barang juga tetap akan berkisar dibawah 400 ton per bulannya,” pungkas Kris. (Ute)
• Cerita Mahasiswa Indonesia Puasa di Australia, Cuma 12 Jam
• Terkendala Penghapusan Aset, Pembangunan Pasar Pagi Kaliwungu Kendal Molor
• Bentuk Kepedulian, Masyarakat Tionghoa Pekalongan Serahkan Bantuan ke RSUD Kajen
• Tukang Ojek di Kebumen Nekat Tarik Kalung Wanita saat Tidur, Buat Bayar Hutang