Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Profesor Pratiwi Sebut Gelombang Kedua Pandemi Corona di Indonesia Bisa Dicegah, Asal Lakukan Ini

New normal yang ditetapkan Pemerintah Pusat sejak awal Juni 2020 memicu kekhawatiran publik.

Editor: galih permadi
NICOLAS ASFOURI / AFP
Seorang insinyur melihat sel-sel ginjal monyet ketika dia melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Ruang Budaya Sel di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech sedang melakukan satu dari lima uji klinis vaksin potensial yang telah disahkan di Cina 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - New normal yang ditetapkan Pemerintah Pusat sejak awal Juni 2020 memicu kekhawatiran publik.

New normal dinilai dapat menimbulkan gelombang kedua pandemi virus corona atau covid-19.

Hal tersebut dikarenakan adanya arus balik maupun kedatangan anak buah kapal (ABK), pekerja migran, maupun mereka yang pulang dari luar negeri.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sandi Pembonceng Tewas Kecelakaan, Hafiz Ngebut di Jalan Menikung

Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu

Refly Harun Sebut Negara Bangkrut Hingga Rencanakan New Normal : Uang Sudah Tak Ada Lagi

Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya

Menyikapi kekhawatiran itu, Ketua Laboratorium Mikrobiologi FKUI Prof Pratiwi Sudarmono menyampaikan bahwa ketakutan sebagian masyarakat tidak diikuti perilaku yang tepat.

“Takut gelombang kedua, tapi sekarang kayaknya mereka [masyarakat] merasa lebih leluasa untuk pergi ke sana kemari,” ujar Prof. Pratiwi dalam siaran tertulis pada Selasa (2/6/2020).

"Ada yang pergi tanpa masker, pergi ke tempat berkerumun, mulai coba minum kopi, pergi ke restoran, dan seterusnya. Jadi ketakutannya iya tetapi perilakunya tidak," tambahnya.

Prof. Pratiwi mengatakan virus ini dari waktu ke waktu melakukan perubahan pada dirinya.

Mutasi secara kontinu ini sangat mudah terjadi mengingat sifat virus ini sebagai virus RNA.

Oleh karena itu, menurutnya perlu sikap yang tepat untuk menghadapi potensi penularan.

Panduan kesehatan, seperti penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak merupakan panduan penting untuk melindungi diri dari penyakit ini.

Dengan perubahan perilaku, gelombang kedua penyebaran virus SARS-CoV-2 dapat senantiasa dicegah.

 Vaksin China

Dua negara Rusia dan China klaim memiliki vaksin virus corona.

Sinovac Biotech Ltd, sebuah perusahaan biofarmasi terkemuka di China, mengatakan 99 persen yakin bahwa itu adalah vaksin coronavirus eksperimental 'CoronaVac' yang akan berhasil secara efektif melawan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.

Perusahaan telah memasuki uji coba tahap 2 dari antibodi COVID-19 dengan lebih dari 1.000 sukarelawan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved