Wabah Virus Corona
Profesor Pratiwi Sebut Gelombang Kedua Pandemi Corona di Indonesia Bisa Dicegah, Asal Lakukan Ini
New normal yang ditetapkan Pemerintah Pusat sejak awal Juni 2020 memicu kekhawatiran publik.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - New normal yang ditetapkan Pemerintah Pusat sejak awal Juni 2020 memicu kekhawatiran publik.
New normal dinilai dapat menimbulkan gelombang kedua pandemi virus corona atau covid-19.
Hal tersebut dikarenakan adanya arus balik maupun kedatangan anak buah kapal (ABK), pekerja migran, maupun mereka yang pulang dari luar negeri.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sandi Pembonceng Tewas Kecelakaan, Hafiz Ngebut di Jalan Menikung
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Refly Harun Sebut Negara Bangkrut Hingga Rencanakan New Normal : Uang Sudah Tak Ada Lagi
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya
Menyikapi kekhawatiran itu, Ketua Laboratorium Mikrobiologi FKUI Prof Pratiwi Sudarmono menyampaikan bahwa ketakutan sebagian masyarakat tidak diikuti perilaku yang tepat.
“Takut gelombang kedua, tapi sekarang kayaknya mereka [masyarakat] merasa lebih leluasa untuk pergi ke sana kemari,” ujar Prof. Pratiwi dalam siaran tertulis pada Selasa (2/6/2020).
"Ada yang pergi tanpa masker, pergi ke tempat berkerumun, mulai coba minum kopi, pergi ke restoran, dan seterusnya. Jadi ketakutannya iya tetapi perilakunya tidak," tambahnya.
Prof. Pratiwi mengatakan virus ini dari waktu ke waktu melakukan perubahan pada dirinya.
Mutasi secara kontinu ini sangat mudah terjadi mengingat sifat virus ini sebagai virus RNA.
Oleh karena itu, menurutnya perlu sikap yang tepat untuk menghadapi potensi penularan.
Panduan kesehatan, seperti penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak merupakan panduan penting untuk melindungi diri dari penyakit ini.
Dengan perubahan perilaku, gelombang kedua penyebaran virus SARS-CoV-2 dapat senantiasa dicegah.
Vaksin China
Dua negara Rusia dan China klaim memiliki vaksin virus corona.
Sinovac Biotech Ltd, sebuah perusahaan biofarmasi terkemuka di China, mengatakan 99 persen yakin bahwa itu adalah vaksin coronavirus eksperimental 'CoronaVac' yang akan berhasil secara efektif melawan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
Perusahaan telah memasuki uji coba tahap 2 dari antibodi COVID-19 dengan lebih dari 1.000 sukarelawan berpartisipasi dalam penelitian ini.