Wabah Virus Corona
Profesor Pratiwi Sebut Gelombang Kedua Pandemi Corona di Indonesia Bisa Dicegah, Asal Lakukan Ini
New normal yang ditetapkan Pemerintah Pusat sejak awal Juni 2020 memicu kekhawatiran publik.
Pembuat obat di seluruh dunia bergegas untuk mengembangkan perawatan dan vaksin untuk virus yang telah menyebabkan 364.000 kematian secara global.
Dana Investasi Langsung Rusia mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyetujui Avifavir untuk pengobatan COVID-19.
Itu dikembangkan berdasarkan obat yang dikenal secara umum sebagai favipiravir.
RDIF mengatakan Avifavir telah terbukti sangat efektif dalam merawat pasien dengan coronavirus pada fase pertama uji klinisnya.
Tahap akhir dari uji klinis sedang berlangsung, dengan partisipasi 330 pasien.
Saat ini ada sekitar 10 vaksin coronavirus yang sedang diuji pada manusia dan para ahli telah memperkirakan bahwa vaksin yang aman dan efektif dapat memakan waktu 12 hingga 18 bulan sejak awal pengembangan.
Salah satu proyek vaksin Rusia sedang dilakukan oleh Institut Vektor yang dikelola negara di Siberia, yang direktur jendralnya, Rinat Maksyutov, mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia berharap untuk menyelesaikan uji klinis pada pertengahan September.
Maksyutov mengatakan uji coba vaksin pada hewan telah berhasil.
Rusia pada hari Sabtu melaporkan 181 kematian akibat virus korona dalam 24 jam terakhir - turun dari rekor 232 kematian pada hari sebelumnya - menjadikan angka kematian nasional menjadi 4.555.
Para pejabat mengatakan 8.952 infeksi baru telah dikonfirmasi, menjadikan penghitungan nasional menjadi 396.575 kasus.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dikhawatirkan Masyarakat, Prof Pratiwi Sudarmono Tegaskan Gelombang Kedua Pandemi Dapat Dicegah,
• Amien Rais Sebut Istilah New Normal Sebagai Pengelabuan, Hanum Rais: Angin-anginan
• Muncul Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Semarang, Ini Daftarnya
• 3 Pejabat Pemkot Semarang Positif Covid-19, Hendi Beberkan dari Sini Kemungkinan Mereka Tertular
• Viral Cewek TikTok Pakai Masker Pasta Gigi Biar Wajah Glowing Ternyata Berbahaya, Ini Kata Psikolog