Wakapolres Purbalingga Meninggal
Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco dalam Kenangan Alumni Menwa Undip
Perasaan sedih juga dirasakan teman-teman sesama alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meninggalnya Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Susanto pada Senin (1/6/2030) malam memberi duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Perasaan sedih juga dirasakan teman-teman sesama alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Almarhum Kompol Ponco aktif di kepengurusan Satuan 901 Mahadipa dengan jabatan terakhir Kaur Diklat pada 1999.
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya
• Isi 3 Surat Wasiat Siti Julaekah, Wanita yang Bunuh Diri di Hotel di Semarang, 1 Surat untuk Suami
• Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Sedianya Minggu Depan Mutasi ke Polda Jateng
• Ayah di Kudus Meninggal Positif Virus Corona Setelah Anaknya Pulang dari Yogyakarta
“Saya bersama anggota tidak menyangka mendapat kabar tersebut.
Padahal kemarin itu almarhum masih mengobrol dan bercanda dengan teman-teman di grup WhatsApp alumni,” ungkap Ali Masyar, teman seangkatannya, kepada Tribunjateng.com di Mako Menwa Undip, Selasa (2/6/2020).
Ada kesan khusus yang dirasakan Ali mengenai kepergian Kompol Ponco.
“Yang membuat saya sedih, almarhum termasuk jarang mengunggah foto keluarga.
Namun kemarin untuk terakhir kali sebelum meninggal ia justru sempat mengunggahnya di media sosial,” imbuhnya.

Ali kemudian menceritakan kisahnya bersama almarhum ketika masih sama-sama aktif di Menwa Undip.
“Beliau dari Jurusan Administrasi Negara Fisip Undip angkatan 1994.
Kemudian masuk Menwa tahun 1995 dengan sebutan letting Yudha XIX," paparnya.
"Almarhum orang yang baik dan pintar.
Beliau dulu terkenal dengan motornya yaitu GL Pro.
Setelah lulus kuliah tidak ada kabar.
Saya juga kaget beliau sudah menjadi polisi,” ungkap Ali.
Dia pun mendoakan agar almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Kenangan serupa juga diungkapkan Yohansah Handoyo Setyawan, sesama alumni Menwa Undip yang menjabat sebagai Komandan pada Yudha XX.
Dia menyebut Kompol Ponco merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki Satuan 901.
“Masuk dari anggota, kemudian Danton (komandan peleton).
Lalu Wakaurdiklat (wakil kepala urusan diklat) dan jabatan tertingginya yaitu Kaurdiklat (kepala urusan diklat),” ungkap Yohan yang dihubungi Tribunjateng.com.
Menurutnya, bukan tak mungkin seniornya itu menjadi komandan jika saja bergabung dengan Menwa sejak semester 1.
"Karena saya junior beliau, perhatiannya terhadap anak buah luar biasa.
Beliau selalu mencontohkan yang terbaik dalam bersikap, berpenampilan, berpola pikir dan bertindak," ungkapnya.
Dia menyebut Kompol Ponco selalu berpesan agar dalam berpenampilan tidak boleh klomprot, harus selalu rapi.
"Penampilan terbaik di mana pun berada.
Itu yang selalu saya ingat,” kenang Yohan.

Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Susanto meninggal dunia seusai kecelakaan tunggal di Jembatan Kalimuli, Desa Balairaksa, Kecamatan Karangmoncol.
Jenazahnya dimakamkan di Pundensari, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, sekitar pukul 13.00 WIB, hari ini.
Junior-juniornya yang berada di Mako Menwa Undip pun bersiap mendatangi rumah duka dan menghadiri prosesi pemakaman. (tribunjateng/rez)
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Viral Cuitan Wanita Jawa Cocok Jadi Pembantu Dihujat Netizen
• Warga Boyolali yang Dulu Buka Kafan & Mandikan Jenazah Covid-19 Terima Kenyataan Pahit, Ini Kabarnya
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Banyumanik Semarang