Virus Corona Jateng
Warga Sakit Takut Datang Berobat, Managemen Tegaskan RSUD Dr. Moewardi Aman dari Penularan Covid-19
Masa pandemi Covid19 di Jawa Tengah sudah berlangsung hampir tiga bulan lamanya.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masa pandemi Covid19 di Jawa Tengah sudah berlangsung hampir tiga bulan lamanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun menyediakan sejumlah rumah sakit rujukan untuk pasien yang terpapar virus corona.
Satu di antaranya yakni RSUD Dr.Moewardi.
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Muncul Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Semarang, Ini Daftarnya
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya
• Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Sedianya Minggu Depan Mutasi ke Polda Jateng
Rumah sakit yang berlokasi di Solo tersebut ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid19.
Status tersebut kemudian membawa efek kurang baik bagi rumah sakit.
Sebab ternyata membuat sebagian pasien atau keluarganya khawatir untuk berobat ke RSUD Dr.Moewardi, meskipun saat ini sudah cukup banyak yang tetap melakukan perawatan dengan melakukan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain
Merespon hal itu, manajemen rumah sakit Dr. Moewardi pun membuat langkah-langkah yang menjamin keamanan dan keselamatan pasien, keluarga pasien dan semua staf yang ada di RSUD Dr.Moewardi.
Wakil ditektur pelayanan rumah sakit Dr. Moewardi, Suharto Wijanarko menjelaskan, rumah sakit Rs. Moewardi sempat mendapat stigma yang kurang baik saat ada isu covid-19 di rumah sakit daerah milik pemerintah proinsi Jawa Tengah tersebutm
"Waktu pertama kali kira-kira pada Maret lalu, terjadi kasus pandemi.
Dan semua orang menjadi paranoid, waktu itu rumah sakit juga banyak pasien yang masuk.
Tapi belum tentu itu positif.
Waktu itu kami sempat membentuk tim, dan membuat salah satu tempat screening.
Sampai-sampai kami mendirikan tenda," katanya dalam obrolan santai yang diadakan pihak rumah sakit di sejumlah platform media sosial pada Selasa (2/6/2020) dengan hashtag #MoewardiWae.
"Begitu itu muncul, semua yang datang ke Moewardi menjadi takut.
Jadi belum-belum rumah sakit kita disebut sebagai rujukan covid, dan disitu dianggap daerah yang rentan penularan.
