Virus Corona Jateng
MUI Jateng Soal Salat Jumat Sif Dua Gelombang: Kalau Satu Sif Bisa Jadi Klaster Baru
Meskipun demikian, pernyataan Ketua MUI Jateng tersebut bukan merupakan fatwa yang dikeluarkan
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah menyebut melaksanakan ibadah salat Jumat di tengah pandemi seperti sekarang ini bisa dilakukan dengan sif dua gelombang.
Hal itu diungkapkan Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, setelah melaksanakan halakah atau pertemuan perwakilan ulama se-Jateng di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Rabu (3/6/2020).
Meskipun demikian, pernyataan Ketua MUI Jateng tersebut bukan merupakan fatwa yang dikeluarkan.
• Ditemukan 10 Orang Reaktif Virus Corona di Pasar Juwana Baru Pati
• Berjam-jam Keluarga Kalang Kabut Cari Pertolongan, Pemuda Ini Meninggal Setelah Ditolak 4 RS
• Setelah Jadi Klaster Baru Penularan Covid-19 di Kota Semarang, Tiga Pasar Ini Ditutup Selama 3 Hari
• Bandara Ahmad Yani Semarang Catat Kenaikan Penumpang pada Awal Juni 2020
Pasalnya, ada fatwa MUI Pusat yang menyatakan salat Jumat tidak boleh bergelombang.
Namun, fatwa tersebut sudah dikeluarkan sejak lama, bukan saat pandemi corona terjadi.
"Tidak mungkin fatwa MUI provinsi bertentangan dengan pusat.
MUI Pusat sudah keluarkan fatwa tidak boleh salat Jumat bergelombang, tapi itu sudah lama.
Sedangkan saat ini, kondisinya sudah berbeda," jelasnya.
Fatwa yang dimaksud yaitu Fatwa MUI Nomor: 5/MUNAS VI/MUI/2000 tentang Pelaksanan Salat Jumat 2 (Dua) Gelombang.
Fatwa itu diterbitkan tahun 2000.
Salat Jumat bergelombang itu bisa diterapkan dalam rangka pembatasan fisik (physical distancing) untuk mencegah penyebaran virus corona.
Karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mengajukan fatwa ke MUI Pusat, supaya ada pembaharuan atau penggantian fatwa yang lama dengan mengadaptasi kondisi sekarang ini.
"Kami akan menyampaikannya, syukur-syukur pusat mengambil alih dengan mengeluarkan fatwa itu (salat Jumat boleh bergelombang)," jelasnya.
Menurutnya, salat Jumat dengan satu sif di tengah pandemi, yang mengharuskan jemaah jaga jarak dengan kapasitas masjid terbatas, akan sulit dilaksanakan.
"Itu akan sulit. Masjid Baiturrahman (Kota Semarang) itu pas Jumatan orang menunggu berdiri sampai luar.
Nanti pas mau mulai baru berhimpit-himpitan. Itu bisa jadi klaster baru," ujarnya.
Karena itu, dia berharap MUI Pusat bisa mempertimbangkan salat Jumat bisa dilaksanakan bergelombang di tengah pandemi ini. (mam)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/masjid-agung-kudus.jpg)