New Normal 2020
Kemenko PMK Tak Setuju Masuk Sekolah Juli, Pembukaan Sekolah Paling Cepat Akhir Desember
Sektor pendidikan alias sekolah kemungkinan akan menjadi sektor terakhir yang akan dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Disusul secara berurutan, kekhawatiran orang tua jika anaknya tertular virus saat perjalanan menuju dan pulang sekolah 47% dan wastafel di sekolah minim jumlahnya 21%.
Lalu, jarang ada sabun cuci tangan di toilet dan wastafel sekolah 19%, jarang ada tisu di toilet dan wastafel sekolah 18%, toilet sekolah tidak bersih 15%, dan toilet sekolah kadang airnya terbatas 15%.
Di sisi lain, sebanyak 66.609 responden orang tua (34%) setuju sekolah dibuka pada Juli 2020, dengan beragam alasan. Terbanyak, terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak dapat berjalan maksimal karena keterbatasan peralatan daring yang mamadai 16%.
Di susul secara berurutan, orangtua kasihan anak-anak terlalu berat mengerjakan tugas-tugas selama PJJ 13% dan mata anak kelelahan selama PJJ karena mengerjakan tugas melalui telepon genggam 10%.
Kemudian, kesulitan siswa membeli kuota internet 6%)dan orang tua sudah jenuh mendampingi anak belajar di rumah 3%. "Data sebaliknya dari orang tua terjadi pada hasil polling anak," ujarnya.
Sebanyak 9.643 responden siswa (63,7%) setuju sekolah dibuka pada Juli 2020. Sedangkan, 36,3% memilih menolak sekolah dibuka pada Juli 2020.
"Tampaknya, anak-anak sudah ingin segera sekolah, mereka mulai jenuh di rumah saja. Mereka, rindu kebersamaan dengan teman-temannya,"kata Retno.
Sementara itu, sebanyak 18.111 responden guru (54%) menyatakan setuju sekolah dibuka pada Juli 2020. Sisanya, menolak sekolah dibuka 46%. "Guru yang setuju dan tidak setuju berbeda tipis, hanya sekitar 8%, tetapi tetap lebih banyak yang setuju. Kemungkinan para guru juga sudah rindu murid-muridnya," tutup Retno.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Aris Junaedi mengatakan, perkembangan teknologi saat ini mendorong eksistensi pendidikan jarak jauh. Sehingga, siswa lebih fleksibel belajar mandiri di tengah pandemi Covid-19.
Terlebih, memasuki new normal ini perlunya menjaga jarak untuk memutus rantai penyebaran virus corona. "Physical distancing menjadi sebuah keharusan dalam berbagai aktivitas, termasuk bidang pendidikan," kata Aris.
Aris menambahkan, diperlukan fasilitas pendukung agar proses pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan dengan baik. Kemendikbud memiliki berbagai program kegiatan terkait pendidikan jarak jauh ini.
Di antaranya, menyediakan platform pembelajaran daring untuk dimanfaatkan oleh perguruan tinggi dan mengakses langsung sumber pembelajaran dari perguruan tinggi lain di www.spada.kemdikbud.go.id. "Sementara, bagi perguruan tinggi dengan keterbatasan online resources, DIkti menyediakan kuliahdaring.kemdikbud.go.id," ucapnya.
Kemudian, lanjut Aris, dilakukan juga kerja sama dengan provider telekomunikasi untuk menyediakan akses internet gratis/berbiaya murah bagi dosen dan mahasiswa. "Ada juga pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan materi atau konten pembelajaran daring bagi dosen," jelasnya.(Tribun Network/yud/mam/wly)
• Berikut di Cuaca Menurut BMKG Kabupaten Sragen Hari ini, Jumat 5 Juni 2020
• Kronologi Jenazah Wanita Berseragam Satpam hingga Ditemukan di bengawan Solo
• Update Virus Corona Jawa Tengah Pagi Ini Jumat 5 Juni 2020, Pasien Positif Dekati Angka 1.600
• UPDATE : Ingat Istri Muda Bunuh Suaminya dengan Sadis Dibakar dalam Mobil Dituntut Hukuman Mati