Berita Pati
Supriyadi Akan Gunakan BLT Dana Desa Pemkab Pati untuk Berobat
Didampingi sejumlah pejabat terkait, Bupati Pati Haryanto memonitor penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahap pertama di tiga desa di
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Didampingi sejumlah pejabat terkait, Bupati Pati Haryanto memonitor penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahap pertama di tiga desa di Kecamatan Gabus, Jumat (5/6/2020).
Ketiga desa tersebut yakni Gabus, Plumbungan, dan Gempolsari.
Penyaluran bantuan dilakukan di masing-masing balai desa.
• Seolah Tak Pernah Takut Siapapun, Nyali Nikita Mirzani Pernah Ciut Setelah Dilaporkan Sosok Ini
• Mantan Kapolrestabes Semarang Brigjend Pol Abioso Kini Resmi Menjabat Wakapolda Jateng
• Dalam 2 Hari 15 Orang Positif Corona di Solo Raya, Wonogiri Jebol, Sukoharjo 3 Besar Jateng
• Innalillahi Wa Innailahi Rojiun, Satpam Cantik yang Hilang Ditemukan Mengapung di Bengawan Solo
Para penerima bantuan diundang langsung untuk menerima dana tunai senilai Rp 600 ribu.
Nantinya, mereka juga akan menerima nominal serupa pada pencairan tahap dua dan tiga.
Di seluruh Kabupaten Pati, terdapat total 46 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT DD.
Haryanto mengatakan, hari ini pencairan BLT DD tahap pertama dilakukan serentak di 164 desa.
"Sisanya mudah-mudahan bisa terselesaikan besok pagi.
Untuk tahap berikutnya akan kita persiapkan, mudah-mudahan tidak terlalu lama agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat," jelas dia pada Tribunjateng.com.
Ia menyebut, sedianya, BLT DD disalurkan untuk bulan April, Mei, dan Juni.
Namun, pencairan tahap pertama baru bisa dilakukan awal Juni ini karena harus melalui verifikasi data penerima terlebih dahulu.
"Kalau toh ada keterlambatan, itu bukan karena kesengajaan.
Melainkan karena jenis bantuan cukup banyak.
Selain BLT DD ini, ada BST, PKH, BLT Pemkab, dan BLT Provinsi.
Jadi tujuannya (verifikasi data) agar tidak tumpang tindih.
Agar tepat sasaran.
Setiap orang mendapat satu jenis bantuan, tidak dobel-dobel," papar Haryanto.
Ia menambahkan, mungkin di lapangan masih ada satu-dua orang yang mendapat jenis bantuan lebih dari satu.
Namun, pihaknya akan segera menyempurnakan data agar tidak ada lagi tumpang-tindih.
"Terkait bantuan ini, tidak usah saling menyalahkan.
Tidak usah saling membuat gaduh di masyarakat.
Tujuan adanya bantuan ini adalah berbuat sesuatu yang terbaik untuk masyarakat dalam rangka penanganan pandemi virus corona," tandas dia.
Satu di antara penerima BLT DD di Gempolsari, Supriyadi (55), merasa bersyukur atas bantuan ini.
Dia mengatakan, uang BLT yang ia terima akan digunakannya untuk biaya berobat.
"Matur nuwun (terima kasih).
Bantuan ini membantu saya untuk berobat.
Sudah hampir setahun saya sakit strok.
Biasanya saya hanya berobat secara tradisional.
Cuma dipijat.
Uang ini akan saya gunakan untuk ke rumah sakit," ujar pria yang menggunakan kruk sebagai alat bantu berjalan ini. (Mazka Hauzan Naufal)
• 200 ASN di Salatiga Jalani Rapid Tes Tahap Kedua
• Kevin Aprilio Geram Lagu Kekeyi Keke Bukan Boneka Di-takedown: Parah Sih
• Masih Banyak Warga Tidak Pakai Masker di Masa New Normal, Satpol PP: Sekira 150 Orang per Hari