Heli Jatuh
Lettu Cpn Wisnu Tia Aruni Korban Heli Jatuh di Kendal Tinggalkan Putri Berusia 4 Bulan
Tidak hanya di rumah orang tua almarhum Lettu CPN Wisnu Tia Aruni di Tambakaji saja yang dipenuhi karangan
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tidak hanya di rumah orang tua almarhum Lettu CPN Wisnu Tia Aruni di Tambakaji saja yang dipenuhi karangan bunga, melainkan juga di rumah mertua almarhum di Jalan Gatot Subroto Rt 2 Rw 6 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan.
Pengamatan Tribunjateng.com di rumah mertua almahrum yang juga Lurah Kalipancur, Indri Astuti tampak lebih ramai pelayat.
Beberapa anggota DPRD Kota Semarang juga tampak melayat di rumah duka seperti Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim.
• Dorce Gamalama Bermimpi Didatangi Orang Tua, Suruh Temui Raffi Ahmad
• Tukul Arwana Dilarang Menikah Lagi Oleh Anaknya
• Geng Kriminal Ini Menyamar jadi Dokter dan Kenakan APD, Tak Disangka Inilah yang Mereka Lakukan
• Mantan Kapolri & 2 Relawan Jokowi Duduki Kursi Komisaris BUMN Waskita Karya yang Baru
Indri mengungkapkan sangat kehilangan sosok menantunya tersebut.
Pasalnya dia merupakan suami dari anak tunggalnya Dr Yuanita Rahmawati dan kini masih memiliki bayi perempuan berusia empat bulan bernama Firzana.
Apalagi setelah menikah dengan anaknya, almarhum setiap hari tinggal di rumahnya.
"Terakhir ketemu almarhum Rabu (3/6/2020), kalau firasat tertentu tidak ada hanya saja saya melihat almarhum tidak menunjukan sikap seperti biasanya," terang Indri kepada Tribunjateng.com, Minggu (7/6/2020).
Indri melanjutkan, sikap berbeda yang ditunjukan almarhum beberapa hari terakhir jauh dari kebiasaan ketika di rumah.
Biasanya almarhum suka bercanda, bersemangat dan lainnya.
"Almarhum malah bersikap nyeleneh, jadi sering lupa dan linglung, almarhum juga selalu bilang capek," paparnya.
Indri mengaku tidak menyangka jika almarhum akan meninggal dunia ketika dalam bertugas.
Menantunya tersebut memang sedang menempuh pendidikan di Penerbad sebagai pilot.
"Pendidikan yang harus ditempuh selama 18 bulan, ini masih dijalani 6 bulan, dia sekarang udah lulus dari pendidikan itu," ucapnya.
Indri mengungkapkan, almarhum saat ini sebenarnya sudah membangun rumah yang tidak jauh dari rumah miliknya yakni di Jalan Candi Penataran Kalipancur Ngaliyan.
Namun rumah baru itu sepertinya tidak terpakai lantaran almarhum sudah berpulang.
"Ya tidak mungkin ditempati karena anak saya tunggal jadi biar tinggal bersama saya. Rumah itu meskipun sudah selesai dibangun paling nanti kami kontrakan saja," bebernya.
Indri menyebut kebiasaan almarhum yang paling diingat adalah sangat rajin menjaga kesehatan dengan olahraga.
Dia suka sekali berolahraga mulai dari voli, lari dan olahraga lainnya.
"Almarhum juga dikenal pendiam kalau tidak ditanya tidak mau ngomong, namun dari sifat pendiamnya itu dia merupakan sosok menantu yang baiknya luar biasa," tandasnya. (iwn)
• BST Tahap 2 Mulai Disalurkan, Warga Antre di Kantor Pos Johar Semarang
• Golkar Kabupaten Semarang Siap Menangkan Pasangan Bison
• Dalam Sepekan 1998 Warga Sragen Jalani Rapid Tes, Ditemukan 19 Orang Reaktif Virus Corona
• Stok Darah PMI Kota Semarang Minggu 7 Juni 2020, Subtotal 2 Komponen Menipis