Berita Semarang
Racana Pramuka USM Gelar Seminar Daring, Rektor Dorong Manfaatkan IT
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Racana Pandanaran Universitas Semarang (USM) menggelar seminar secara daring dengan tema Mengembangkan Pramuka A
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Racana Pandanaran Universitas Semarang (USM) menggelar seminar secara daring dengan tema Mengembangkan Pramuka Aktif Dan Produktif Di Tengah Pandemi Covid-19, Sabtu (6/6/2020).
Kegiatan diikuti sekira 100 peserta secara nasional dengan narasumber Rektor USM yang juga Kamabigus, Andy Kridasusila SE MM dan Ketua Aptikom Jateng yang sekaligus juga Kaprodi Program Doktor Sistem Informasi Undip dan Pengurus Saka Milenial Jateng, Dr Suryono Ssi MSi.
• BERITA LENGKAP: 7 Crew Terpental ke Luar Helikopter MI-17 saat Jatuh di Kawasan Industri Kendal
• Sebelum Jatuh di Kendal, Heli Penerbad Dinyatakan Baik dan Tak Ditemukan Hal Menonjol
• Update Corona 7 Juni di Dunia: Angka Kematian Mencapai 11 Persen dari 6,9 Juta Kasus Covid-19
• Hasil Penelitian, 50 Persen Petarung MMA Gunakan Ganja
Peserta seminar terdiri dari aktivis pramuka, mulai dari penggalang, penegak, dan pandega serta umum dari berbagai daerah di Jawa. Selain itu ada pula peserta dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Barat, dan Nabire Papua.
Rektor USM, Andy Kridasusila SE MM mengatakan, banyak kegiatan yang tidak bisa terselenggara karena pandemi ini sehingga banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dari rumah.
Berbagai kegiatan ekstrakurikuler kampus tidak bisa dilaksanakan secara langsung, termasuk UKM pramuka yang harus tetap berkembang walaupun dalam kondisi pandemi tetap kreatif menggelar webinar.
“Walaupun tidak kuliah di IT setidaknya kita punya teman IT yang bisa membuat kita belajar dan mengikuti perkembangan. Ilmu IT sangat bisa diaplikasikan di pramuka," ungkap Andy.
“Pada kondisi seperti ini pramuka bisa aktif dan kreatif dalam dalam berkegiatan misal membuta tutorial membuat fliyer, memberikan pelatihan online terkait hidup sehat, dan lain-lain. Sehingga kegiatan tetap jalan," tambahnya.
Menurutnya, ke depan UKM Pramuka USM bisa mempelopori membuat database yang bisa terkoneksi dengan nomor induk kependudukan.
Sementara, Dr Suryono menuturkan pentingnya hubungan pramuka dengan bidang IT.
“Era revolusi industri 4.0 ini pramuka harus aktif. Hal itu karena pramuka identik dengan anak muda. Maka, anak muda yang akan menjalani era itu era ini. Kalau dulu kegiatan pramuka banyak di lapangan seperti hacking, survival di hutan, dan lain-lain, sekarang harus mengikuti perkembangan zaman," ungkap Suryono.
Menurutnya, IT dan Pramuka sangat klop karena harus bekerja satu sama lain. Menurutnya, semua orang tidak harus ahli IT tapi setidaknya kita berteman dengan para ahli IT.
"Seperti nelayan di Pangandaran yang menghasilkan ikan yang segar dan kualitas bagus, tapi tidak tahu untuk penjualnnya. Maka dari itu anak muda sekarang maupun pramuka mulai belajar membuat aplikasi online untuk memasarkan ikan-ikan tersebut," tambahnya.
Di era sekarang, menurutnya cerdas saja tidak cukup harus juga inovatif agar bisa dimanfaatkan.
"Dengan berinovasi akan menghasilakn teknologi yang bermafaat bagi masyarakat," tegasnya.
Selain itu Suryono juga menambahkan smart agri culture bisa dikembangkan oleh adik-adik Pramuka dan pasti sangat bermanfaat.
"Dengan lahan yang sempit bisa menanam sayuran di atap rumah, lahan di belakang rumah juga bisa dan dilengkapi dengan sistem sensor. Sehingga memudahkan untuk mengontrol seperti menyiram tanaman dengan dikendalikan melalui smart phone," tandasnya. (kan)