Virus Corona Jateng
Ganjar Pranowo Minta Petugas Keliling untuk Pantau Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar
Setelah tiga hari ditutup lantaran ditemukan kasus positif virus corona Covid-19, Pasar Karangayu, Kota Semarang, dibuka kembali.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Setelah tiga hari ditutup lantaran ditemukan kasus positif virus corona Covid-19, Pasar Karangayu, Kota Semarang, dibuka kembali.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang melihat kondisi pasar pascapembukaan kembali, menuturkan, pasar lebih tertata, dibandingkan sebelumnya.
Para pedagang dan pembeli kini semua tertib memakai masker. Jarak antara lapak pedagang juga sudah tertata. Mereka dipisahkan garis-garis putih yang berjarak lebih dari satu meter.
"Nah, ini bagus, pasarnya lebih bersih dan tertata. Tolong ada petugas yang keliling, memastikan semua yang datang menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Ganjar, saat memantau kondisi pasar sambil gowes pagi, Kamis (11/6).
Pada kesempatan itu, Ganjar juga sempat berinteraksi dengan sejumlah pedagang. Ia terus mengedukasi pedagang agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Begini kan enak, kalau semua disiplin semua aman. Daripada ngeyel, nanti pasar ditutup, malah padha ra isa nyambut gawe (jadi tidak bisa bekerja), semua repot, nggih mboten?" tanya Ganjar kepada para pedagang.
Secara keseluruhan, lanjutnya, Pasar Karangayu sudah mulai bagus dan tertata. Hanya saja, perilaku masyarakat yang mesti dikontrol ketat agar menaati protokol kesehatan.
"Makanya, tadi saya minta pengelola pasar untuk menempatkan petugas jaga di pintu masuk agar mereka yang masuk semua pakai masker dan cuci tangan.
Selain itu, saya minta ada petugas yang patroli keliling, sehingga kalau ada yang berdesakan langsung diminta geser," tegasnya.
Kalau itu dilakukan terus, dia berharap, secara bertahap perilaku masyarakat di pasar akan berubah.
"Masyarakat harus sadar dan taat demi melindungi diri masing-masing," katanya.
Ganjar juga meminta, seluruh pengelola pasar tradisional di Jawa Tengah untuk melakukan penataan. Jangan sampai kejadian di beberapa pasar tradisional menimpa pasar daerah lain.
"Jangan menunggu ada yang positif dulu baru ditata, sekarang semua harus bergerak. Sebenarnya sudah lama saya ingatkan, tapi memang ini tidak mudah," ucapnya.
Momentum ini, kata dia, harus dimaksimalkan untuk melakukan penataan bersama. Agar nantinya, ada norma baru yang dijadikan pedoman untuk menyongsong normal baru.
"Kami sedang siapkan norma baru itu. Mudah-mudahan yang sudah dilakukan ini, penataan Pasar Salatiga, Karangayu bisa jadi contoh. Kita dorong semuanya menata bareng-bareng. Tidak usah nunggu ada kasus positif dulu," harapnya. (mam)
• Hari Ini, Pengelola Masjid Agung Solo Mulai Gelar Jumatan
• TAHUKAN ANDA Baobab, Pohon Tertua di Afrika yang Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim
• Penampakan Toyota Mirai Generasi Terbaru Tertangkap Kamera, Inilah Tampilannya
• Misteri Tragedi Satu Keluarga Tewas Mengenaskan, Warga Sempat Dengar Suara Cekcok Suami Istri