Berita Salatiga
Sambut New Normal, Gereja di Salatiga Akan Batasi Jumlah Kehadiran Jemaat
Dalam rangka menyambut penerapan new normal sejumlah tempat peribadatan di Kota Salatiga terus melakukan persiapan dan sosialisasi kepada para jemaatn
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Dalam rangka menyambut penerapan new normal sejumlah tempat peribadatan di Kota Salatiga terus melakukan persiapan dan sosialisasi kepada para jemaatnya.
Satu diantaranya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Bethel Area Salatiga.
Pendeta GBI Bethel Area Salatiga Gideon Rusli mengatakan menuju new normal umat kristiani turut melakukan persiapan terutama menyangkut protokol kesehatan didalam tempat ibadah akibat adanya pandemi virus Corona (Covid-19).
• Lebih dari 3 Ribu Orang Indonesia, Vietnam dan Filipina Pindah Jadi Warga Negara Taiwan
• Lihat Polisi Diserang di Pinggir Jalan, Pria Ini Bukannya Bantu Malah Berfoto Selfie
• Gara-gara Ucapan Anang Hermansyah, Aurel Bersikap Begini ke Krisdayanti
• Pencairan Insentif Kartu Pra Kerja Lamban, Fitur Ganti Rekening Bermasalah, Ini Jawaban Admin
"Jadi persiapan kami sekarang terus mengedukasi jemaat tentang budaya atau kultur baru, yaitu protokol kesehatan.
Kedua, kami akan batasi kehadiran jemaat digereja maksimal 600 orang," terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/6/2020)
Menurut Gideon, selain pembatasan jumlah jemaat yang hadir dimana kapasitas biasanya dapat menampung sekitar 2000 orang.
Sarana dan prasarana mulai tempat cuci tangan, thermogun, hand sanitizer, serta pengaturan jarak tempat duduk turut diberlakukan.
Ia menambahkan, adanya pembatasan kuota kehadiran para jemaat ketika ingin mengikuti peribadatan di GBI Bethel Area diharuskan terlebih dahulu melakukan pendaftaran melalui Whatshapp Group gereja atau kelompok.
"Persiapan lain adalah kerjasama dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Salatiga apabila ditemukan jemaat yang menunjukkan gejala supaya dapat ditangani secepatnya," katanya
Dikatakannya, sebelum memasuki gereja, seluruh jemaat diwajibkan mencuci tangan, kemudian diukur suhu tubuhnya oleh petugas, dan juga disediakan hand sanitizer.
Sebaliknya ketika pulang juga diatur supaya tetap menjaga jaraknya.
Pihaknya menyatakan pembatasan jarak tempat duduk sendiri akan diatur 1-1,5 meter.
Kebijakan itu, agar benar-benar membuat jemaat merasa nyaman dan khidmat dalam melaksanakan ibadah serta tidak khawatir adanya penularan virus Corona.
"Kami sengaja agak beda dari protokol yang ada hanya 1 meter biar lebih nyaman saja.
Terkait penerapan new normal pelaksanaan ibadah sendiri kami masih menunggu edaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga," ujarnya (ris)
• Gubernur Ganjar Pranowo Pastikan Anak Tenaga Kesehatan di Jateng Dapat Prioritas di PPDB 2020
• Masih Banyak Warga Banyumas Tak Bermasker Terjaring Razia, 53 Orang Ikuti Sidang Tipiring
• Cegah Pungli dan Mudahkan Layanan, Mobil BLKK Polres Wonogiri Standby di Pasar