Berita Semarang
Jaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19, Pemkot Semarang Dorong Warga Terapkan Urban Farming
Pemerintah Kota Semarang terus mendorong warga memanfaatkan lahan kosong di lingkungannya untuk kegiatan urban farming.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang terus mendorong warga memanfaatkan lahan kosong di lingkungannya untuk kegiatan urban farming.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, konsep urban farming ini bisa membantu warga di bidang ketahanan dan kemandirian pangan, terlebih saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
"Kita hampir empat bulan berdampingan dengan Covid-19.
• Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver
• Profil AT Mahmud Penggubah Lagu Balonku Ada Lima, Ciptakan Puluhan Lagu untuk Anak-anak Indonesia
• Biodata Amanda Manopo, Aktris Cantik yang Dirumorkan Dekat dengan Billy Syahputra
• Siulan Tono Panggil Ratusan Kucing Jalanan di Semarang, Tiap Malam Datangi Pasar Beri Makan dan Obat
Kalau masalah alat kesehatan, penanganan Covid-19 aras arahan Bapak Wali Kota sudah berjalan terus.
Saat ini bagaimana memberdayakan masyarakat yang sedang di rumah saja atau yang bekerja di rumah agar produktif," kata Ita, sapaan akrabnya usai panen berbagai tanaman pertanian di Taman Lansia Dahlia, Kelurahan Pedhalangan, Banyumanik, Minggu (14/6/2020).
Menurut Ita, kegiatan urban farming merupakan kegiatan yang positif sekaligus bermanfaat untuk kelangsungan pangan masyarakat.
Urban farming yang semakin tumbuh pesat, kata dia, akan membuat Kota Semarang menjadi lebih hijau.
Dia melanjutkan, urban farming ini juga menjadi lumbung pangan bagi masyarakat yang bisa terus menerus menghasilkan tanpa bergantung kepada pemerintah.
Namun, hal ini harus didukung dengan ketekunan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah masing-masing.
Pemkot melalui Dinas Pertanian dan Peternakan pun berupaya melakukan pendampingan kepada warga.
"Contoh, di Pedhalangan ini, panen beberapa tanaman.
Otomatis nanti ditanam lagi.
Rabu kemarin, saya ke Ngemplak Simongan juga demikian.
Warga memanfaatkan bantaran sungai BKB untuk menanan sayuran dan pepaya," ucapnya.
Tak hanya menanan sayur, rempah-rempah, ataupun buah-buahan, warga juga didorong untuk mengembangkan budidaya ikan, satu diantaranya ikan lele yang mudah pengelolaannya.