Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Jika Donald Trump Terpilih Lagi Akan Menjadi Bencana, Kata Mahathir Mohamad yang Lebih Pilih Biden

Jika Donald Trump terpilih lagi menjadi presiden Amerika Seriat, maka hal tersebut adalah sebuah bencana.

Editor: galih permadi
AFP / MOHD RASFAN
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. 

TRIBUNJATENG.COM, KUALA LUMPUR - Jika Donald Trump terpilih lagi menjadi presiden Amerika Seriat, maka hal tersebut adalah sebuah bencana.

Pendapat ini dikemukakan oleh politisi veteran Malaysia, Mahathir Mohamad.

Bukan tanpa alasan Mahathir mengatakan hal tersebut. 

Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver

Akal Bulus Hadi Guru SMP Bergaya Fotografer Perdayai 25 Wanita Foto Tanpa Busana dan Disetubuhi

Bus Tujuan Jakarta di Terminal Tegal Sudah Aktif, Per Hari Bisa sampai 30 Penumpang

Sosok Lettu Vira Yudha Korban Heli Jatuh di Kendal Dikenal Mengayomi Keluarga

Dalam wawancara dengan This Week In Asia, mantan perdana menteri yang berusia 94 tahun ini juga menolak klaim pemerintahan Trump bahwa China harus bertanggung jawab atas pandemi virus corona (Covid-19).

Mahathir, yang selama berpuluh-puluh tahun menikmati reputasinya sebagai juara anti-Barat di negara-negara berkembang, mengatakan nafsu Trump telah memperburuk ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut.

"Saya tidak pernah berpikir dia akan menang, tetapi dia menang.

Sekarang orang-orang mengatakan ada banyak orang yang akan mendukungnya.

Itu akan menjadi bencana," kata Mahathir seperti dikutip South China Morning Post.

Sebagai perbandingan, Mahathir mengatakan mantan wakil presiden Joe Biden, yang merupakan calon dari Partai Demokrat, adalah sosok yang lebih masuk akal yang telah bereaksi dengan empati terhadap kerusuhan terkait ras Amerika baru-baru ini.

"Saya tidak tahu apakah dia akan terpilih kembali, tetapi saya berharap Biden akan berbeda dari dia," kata Mahathir.

"Saya memilih Biden [walaupun] saya tidak punya hak pilih," lanjutnya.

Mahathir mengatakan dia juga telah mengamati protes nasional di AS yang meletus setelah pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis. 

Dia merasa terkejut dengan kesediaan Trump mengaku untuk mengerahkan militer untuk menghadapi demonstran.

"Maksudku, dia mengancam untuk menggunakan tentara melawan orang-orang yang berdemonstrasi. Ini belum pernah terjadi," katanya.

Trump dan tokoh-tokoh penting dalam pemerintahannya, seperti Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, juga menuduh Beijing berusaha menyembunyikan tingkat penyebaran virus corona pada awal tahun ini. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved