Berita Salatiga
Pandemi Corona, Penjual Masker Dadakan di Salatiga Dapat Untung Sehari Rp 70 Ribu
Seorang penjual masker dadakan Muklis (30) mengatakan sebelum adanya pandemi Corona dia berprofesi sebagai buruh bangunan. Hanya saja, melihat potensi
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Sejak merebaknya pandemi virus Corona (Covid-19) masker menjadi barang wajib yang harus dipakai masyarakat ketika berpergian keluar rumah.
Hal itu, membawa dampak positif bagi sebagian masyarakat yang mendadak berjualan masker karena tingginya kebutuhan di Kota Salatiga.
Seorang penjual masker dadakan Muklis (30) mengatakan sebelum adanya pandemi Corona dia berprofesi sebagai buruh bangunan.
Hanya saja, melihat potensi ekonomi berjualan masker lantas dia mencoba berjualan.
• Sesaat Setelah Pesawat Tempur TNI AU Jatuh, Warga Berlarian Takut Ada Peluru yang Meledak
• Panglima TNI Diminta Inspeksi Seluruh Alutsista, dari Pesawat Tempur, Helikopter, hingga Kapal Selam
• Cerita Erlina Menjerit saat Rumahnya Tertimpa Kursi Pelontar Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Diduga Tabrak Lari, Pengendara Motor Tewas di Tegrat Sragen
"Masker mulai jenis scuba dan biasa saya jual mulai Rp 5-10 ribu. Itu baik untuk orang dewasa maupun anak-anak harganya sama, khusus masker jenis scuba per picis Rp 10 ribu," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (15/6/2020)
Menurut Muklis, dalam sehari dia berjualan mampu menjual masker dengan jumlah 60-70 buah. Diantara masker yang dijajakan jenis scuba paling banyak diminati masyarakat selain lebih nyaman dipakai juga tidak ribet.
Ia menambahkan, keunggulan lain dari masker scuba adalah variasi gambar dengan motif tertentu sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi calon pembeli.
"Misalnya masker bergambar wajah, club sepakbola, joker dan sebagainya. Sedangkan anak-anak tersedia masker bermotif hewan, gambar kartun serta superhero," katanya
Dikatakannya, penjualan selama satu bulan terakhir terjadi peningkatan hampir lima persen. Kenaikan itu dinilai karena adanya kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker dan sejumlah wilayah yang ketat menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Muklis bercerita, masker yang dijualnya bukan hasil produksi sendiri melainkan dari sejumlah penjahit lokal di Kota Solo. Dia membeli dengan harga Rp 5 ribu per picis.
"Pelanggan lebih menyukai masker jenis scuba selain bahannya halus, dapat dicuci setelah dipakai juga bentuknya dapat menyesuaikan wajah pemakainya," ujarnya (ris)
• Pasar Meteseh Ditutup Sementara karena Corona, Kini Delapan Pasar di Semarang Sudah Ditutup
• Cegah Penyebaran Virus Corona, 12 Anggota Polrestabes Semarang Menyisir Warung
• Antisipasi Covid-19 Dalam PPDB, SDN Gisikdrono 02 Semarang Siapkan Petugas Pengantar Berkas
• Cari Laptop Harga Rp 4 Jutaan? Ini Daftar Terbaru Bulan Juni 2020