Berita Regional
Detik-detik Ariyanto Diterkam Buaya Saat Berenang Hilangkan Gerah, Temannya Berusaha Menolong
Berawal mengupas kelapa, seorang remaja bernama Ariyanto (18) di Indragiri Hilir, Riau, harus bergelut dengan buaya, Senin (15/6/2020) sore.
TRIBUNJATENG.COM - Berawal mengupas kelapa, seorang remaja bernama Ariyanto (18) di Indragiri Hilir, Riau, harus bergelut dengan buaya, Senin (15/6/2020) sore.
Meski selamat, Ariyanto mendapatkan luka robek di bagian pahanya.
Ia pun harus mendapatkan 40 jahitan.
• Alfian Siswa SMP Tewas Dililit Ular Piton Raksasa 7 Meter, 2 Teman Berusaha Bantu Lepas Tapi Gagal
• Detik-detik Nenek di Semarang Loncat ke Sumur Bawa Foto Cucu dan Almarhum Suami, Berakhir Begini
• Mutasi Polri, Inilah 5 Kapolres Baru di Jateng, Dirreskrimsus dan Dirreskrimum Baru Polda Jateng
• Update Corona di Boyolali Tembus 58 Kasus, Ada Tambahan 2 Pasien Positif, Sudah Batuk Sejak Datang
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengemukakan, ketika itu Ariyanto dan rekan-rekannya sedang mengupas kelapa di pinggir kanal di Kecamatan Pelagiran, Indragiri Hilir, Riau.
Kemudian, sore hari sekitar pukul 15.00 WIB, Ariyanto memutuskan menceburkan diri ke dalam kanal lantaran merasa gerah.
Ia tak sadar ada buaya di lokasi tersebut.
Buaya itu pun langsung menyerang Ariyanto, kemudian menggigit paha kirinya.
Berteriak dan ditarik
Merasa nyawanya terancam, Ariyanto berteriak meminta pertolongan.
Teman-temannya yang masih mengupas buah kelapa pun berdatangan.
"Korban berteriak meminta tolong kepada temannya yang sedang mengupas kelapa.
Setelah itu korban berusaha ditarik dan buaya mau melepaskan gigitan," kata Suharyono.
Meski nyawanya tertolong, Ariyanto terluka parah di paha kiri karena digigit buaya.
"Korban mengalami luka robek di paha sebelah kiri akibat gigitan buaya mendapat 40 jahitan," ujar dia.
BBKSDA datang ke lokasi
BBKSDA, kata Suharyanto, langsung datang ke lokasi untuk menangani konflik.
Sedangkan Ariyanto dievakuasi warga ke Puskesmas Pelangiran.
Ia mengimbau, masyarakat tidak membunuh buaya tersebut.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis terhadap buaya, karena buaya adalah satwa yang dilindungi," ucap Suharyono.
Tewas Dililit Ular Piton
Di tempat terpisah, serangan Ular Piton besar menewaskan seorang siswa SMP.
Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Alfian (16), di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, tewas dililit ular piton sepanjang 7 meter, pada Minggu (14/6/2020).
Menurut Kapolsek Rumbia Iptu Muh. Nur Sultan, peristiwa itu terjadi saat korban bersama 4 rekannya hendak berwisata di air terjun Pegunungan Kahar, Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia.
Saat itu, korban diketahui terpisah dari rombongan sejauh 10 meter.
Lalu, tiba-tiba rekan-rekan korban mendengar teriakan.
"Setelah tiba di tempat kejadiaan mereka melihat korban dalam keadaan terlilit ular pada bagian leher dan kepala ular menggigit pada bagian paha," kata Muh Nur dikonfirmasi, Senin (15/6/2020).
Melihat itu, dua teman Alfian coba menolong dengan memukul ular, tapi mereka justru diserang dan digigit ular sepanjang tujuh meter tersebut.
Rekan-rekan korban lalu mencari bantuan dari warga sekitar.
Sejumlah warga kemudian datang dan membunuh ular sepanjang tujuh meter itu dengan parang.
Korban akhirnya terlepas dari lilitan ular, tapi Alfian tidak terselamatkan.
Jenazah Alfian kemudian diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.
Sedangkan dua remaja yang sempat digigit ular menjalani rawat jalan di puskesmas.
Sedang Mencari Ikan di Sawah, Yusuf Meninggal Dunia Dipatuk Ular Kobra
Seorang warga Desa Walatung, Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), tewas setelah dipatuk ular kobra.
Korban bernama Yusuf (20) dipatuk ular kobran saat mencari ikan di area persawahan yang tak jauh dari rumahnya.
Menurut Junaidi, kakak kandung korban, Yusuf pergi mencari ikan pada Minggu (29/9/2019) pagi, seorang diri.
"Kebetulan sungai dekat persawahan tempat Yusuf mencari ikan airnya surut, dia kemudian mencari di lubang-lubang tempat ikan biasa bersembunyi," ujar Junaidi saat dihubungi, Senin (30/9/2019).
Menurut Junaidi, di salah satu lubang itulah Yusuf memasukkan tangannya dengan maksud menangkap ikan.
Namun ternyata ada lubang yang ditempati oleh kobra bersarang sehingga ketika Yusuf memasukkan tangannya, kobra langsung mematuknya.
"Merasa terusik, maka ular kobra itu pun menggigit jari tengah dan lengan kanan Yusuf dan sempat tarik-menarik sebelum gigitannya lepas," lanjut Junaidi.
Setelah dipatuk oleh kobra, Yusuf kemudian berlari menuju rumahnya dan menceritakan yang dialaminya.
Keluarga Yusuf yang panik lantas memberikan pertolongan pertama dengan pengobatan tradisional.
Namun tak lama kemudian, Yusuf tumbang dengan kondisi tubuh yang sudah membiru.
"Melihat Yusuf tumbang, kami bergegas ke rumah sakit, tapi terlambat, Yusuf dinyatakan meninggal dunia oleh dokter," ucap Junaidi sedih.
Junaidi menambahkan, dalam dua bulan terakhir, sudah 2 warga yang tewas dipatuk ular di desanya.
Sebelum Yusuf, seorang wanita yang tengah memanen padi di persawahan juga tewas dipatuk ular yang diduga kobra. (Kompas.com/Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar/Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mencari Ikan di Sawah, Junaidi Tewas Dipatuk Ular Kobra"
Indonesia Memiliki Berbagai Jenis Ular, Bagaimana Cara Hidup Damai dengan Hewan Reptil Ini?
Secara total, Indonesia memiliki 349 jenis ular dan 77 di antaranya berbisa, jangan sentuh ular, cukup usir agar tak ada membahayakan masyarakat.
Digigit Ular Weling
Seorang satpam di Gading Serpong meninggal akibat gigitan ular weling atau Bungarus candidus.
Disampaikan oleh Amir Hamidy, peneliti ular dan reptil dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), konflik antara manusia dan Bungarus sebetulnya minim dan mayoritas bersifat accidental.
Pasalnya, ular dari marga Bungarus bersifat nocturnal atau beraktivitas pada malam hari, sedangkan manusia aktif pada siang hari.
Meski demikian, kita tidak boleh lupa bahwa Indonesia memiliki banyak sekali jenis ular lainnya yang tidak kalah berbahaya.
Malah, Amir berkata bahwa ular-ular ini sudah ada duluan sebelum kita hidup di Indonesia.
Secara total, Indonesia memiliki 349 jenis ular dan 77 di antaranya, seperti Bungarus, kobra, cabai dan tanah, adalah ular yang berbisa.
Dengan jumlah ular sebanyak itu, tentu manusia harus belajar untuk hidup damai dengan ular.
Dalam upaya mencapainya, Amir menekankan pentingnya keamanan diri bila melihat ular, apalagi bila ular berwarna mencolok sehingga diduga berbisa.
Hal pertama yang harus diingat adalah jangan menyentuh ular sama sekali, kecuali Anda memang ada kepentingan, seperti harus mengoleksi spesimen tersebut karena sedang melakukan riset.
"Biarkan ular itu diusir saja. Toh kalau diusir dengan alat sederhana pun juga pergi.
Enggak perlu ditangkap," ujarnya ketika dihubungi via telepon oleh Kompas.com pada Sabtu (24/8/2019).
Kalau Anda harus menangkapnya, pastikan telah menggunakan grab stick atau hook stick sehingga tidak perlu menyentuhnya dengan tangan.
Amir menceritakan kisah Profesor Joseph Bruno Slowinski, seorang ahli Bungarus yang meninggal di Myanmar karena digigit Bungarus multicinctus.
Pada saat itu, Slowinski yang sedang meneliti ular salah memasukkan ular Bungarus yang sangat berbisa tersebut ke kantung ular yang tidak berbisa.
Pasalnya, ular-ular yang tidak berbisa pun bisa memiliki penampakan yang mirip dengan Bungarus.
"Ular-ular (Bungarus) itu kan belang-belang (dan) rata-rata hitam putih.
Ada ular lain yang enggak berbisa melakukan mimicry, jadi menyerupai jenis yang berbisa lain untuk bertahan hidup," kata Amir.
Cerita Slowinski ini menjadi bukti bahwa kita memang harus ekstra hati-hati ketika bertemu dengan ular.
"Orang yang profesional, seorang ahli herpetolog saja, bisa meninggal. Apalagi yang awam," ujar Amir. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Ariyanto Digigit Buaya Saat Ceburkan Diri ke Kanal, Berteriak, Dapat 40 Jahitan"
• Tangisan Bombay Jefri Pembunuh Hakim Jamaluddin, Bacakan Pembelaan: Anak Saya Masih Sangat Kecil
• Inilah Sosok Mantan Istri Dory Harsa, Beredar Foto Pernikahan Hingga Cerita Almarhum Didi Kempot
• Isi Curhat Istri dan Borok PNS Main Serong Teman Kerja dalam Mobil, Sering Gonta-ganti Cewek
• Motor Vario Ditinggal di Pinggir Jalan Pekalongan-Banjarnegara, Muhammad Andi Liza Kamu Dimana?