Wabah Virus Corona
Pejabat WHO Sampaikan Pernyataan Membingungkan soal OTG Covid-19, Ini Klarifikasinya
Pejabat WHO mengatakan bahwa pasien Covid-19 yang tanpa gejala atau asimtomatik sangat jarang menularkan virus corona SARS-CoV-2 ke orang lain.
"Memang ada sebagian orang yang tidak mengembangkan gejala.
Dan untuk benar-benar memahami seberapa berpengaruh OTG menularkan virus, kami belum memiliki jawaban untuk itu," ujarnya.
Keambiguan ini muncul tak lepas dari perbedaan istilah yang dipakai untuk merujuk pada pasien asimptomatik.
Beberapa kasus Covid-19 memang sepenuhnya tanpa gejala.
Namun terkadang, istilah pasien asomtimatik juga digunakan untuk menggambarkan orang yang sudah terinfeksi tapi belum menunjukkan gejala.
Penelitian menunjukkan, banyak orang terinfeksi sebelum mereka merasa sakit atau menunjukkan gejala, selama periode yang ditentukan.
Dalam pertemuan itu, Van Kerkhove mencatat bahwa ketika petugas kesehatan meninjau kasus yang awalnya dilaporkan tanpa gejala, ternyata banyak di antaranya setelah itu memiliki gejala penyakit sangat ringan.
"Ada beberapa orang yang terinfeksi dan benar-benar tidak menunjukkan gejala.
Namun, negara-negara yang melakukan pelacakan kontak terperinci tidak menemukan transmisi sekunder dan lainnya dari kasus tersebut.
"Ini yang sangat langka," kata Van Kerkhove.
Dia menambahkan, pihaknya terus mempertimbangkan data dan bukti yang ada.
WHO pun terus menggali lebih banyak informasi dari banyak negara terkait persoalan ini.
Van Kerkhove pun mengakui bahwa penggunaan frasa "sangat jarang" adalah miskomunikasi.
Pernyataan itu berdasar pada temuan sejumlah kecil studi yang meneliti kasus pasien Covid-19 tanpa gejala dan melacak berapa banyak mereka dapat menularkan ke orang lain.
Van Kerkhove berkata, dia tidak bermaksud mengatakan baha penularan tanpa gejala jarang terjadi, kerena ini belum diketahui secara pasti.