New Normal 2020
Berkah di Balik Wabah Corona, Pemilik Bengkel di Solo Sampai Lembur Servis Sepeda Ontel
Puluhan sepeda ontel bekas berjajar di depan kios bengkel sepeda ontel milik Yanto (65) yang berada di Jalan Piere Tendean Kelurahan Nusukan RT 1/12 K
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Puluhan sepeda ontel bekas berjajar di depan kios bengkel sepeda ontel milik Yanto (65) yang berada di Jalan Piere Tendean Kelurahan Nusukan RT 1/12 Kecamatan Banjarsari Solo, Kamis (18/6/2020) siang.
Selain dijual, beberapa sepeda ontel bekas yang berjajar itu diketahui milik pelanggan Yanto yang menunggu antrean untuk diperbaiki.
Arus lalu lintas di depan kios tampak ramai lancar.
Terlihat pemilik bengkel, Yanto sibuk memperbaiki sepeda ontel anak milik pelanggannya.
Semenjak masyarakat memilih bersepeda sebagai alternatif olaharga di tengah pandemi virus corona.
Tren itu turut berdampak terhadap peningkatan servis sepeda ontel di bengkelnya.
"Kadang nglembur sampai pukul 01.00. Sepeda dibawa pulang, dikerjakan di rumah. Kan rumahnya dekat. Soalnya tanggung jawab," kata Yanto sembari memperbaiki sepeda ontel anak.
Ayah empat anak itu memulai usaha servis sepeda ontel sejak 1992 silam.
Semula Yanto bekerja di bengkel sepeda ontel milik orang di daerah Donohudan Ngemplak Boyolali selama enam tahun.
Hingga akhirnya, pasangan suami istri (pasutri) Yanto dan Suwani (55) memulai merintis usaha jasa servis sepeda ontel di wilayah Nusukan.
Dalam melayani pelanggan, pasutri itu saling berbagi tugas.
Sang istri khusus melayani jual beli sparepart dan pembayaran servise.
Sedangkan sang suami melayani keluhan dan memperbaiki sepeda ontel milik pelanggan.
""Niku juragan e (istri), kula namung tenogo (buruh)," ujar Yanto sambil terkekeh.
Perempuan berusia 55 tahun itu mengungkapkan, peningkatan pelanggan yang menggunakan jasa servise sepeda ontel di bengkelnya terjadi sejak Mei 2020.
Dalam kondisi normal atau sebelum pandemi, rata-rata suaminya bisa mengerjakan sekitar 5 sepeda ontel.
"Sekarang bisa sampai 25 sepeda ontel. Ada gang ganti ban, servis rem, bagian roda. Macam-macam. Kebanyakan ganti ban luar," ungkapnya.
Sparepart ban luar dibandrol mulai harga Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu.
Sedangkan ongkos servis berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu.
Lanjut Suwani, itu belum termasuk mengganti sparepart.
Selain menjual sparepart sepeda ontel, di bengkel tersebut juga menjual sepeda ontel bekas anak hingga dewasa mulai harga Rp 200 ribu sampai Rp 700 ribu.
"Ini teman kerja minta tolong, menggantikan ban belakang dan depan sepeda lipat," ucap seorang pelanggan asal Pucang Sawit Jebres, Pamungkas Prasetyo (34).
Dia mengungkapkan, selain pemilik bengkel seorang yang ramah, pelayanan di bengkel ini juga bagus.
Menurutnya, biaya servis maupun harga sparepart terjangkau.
"Di sini dikerjakan (sepeda ontel) sesuai antrean. Yang saya suka itu. Pelayanannya memuaskan," pungkasnya. (Ais).
• Undip Akan Sertakan Robot Dalam Prosesi Wisuda Juli 2020 Ini
• Sambut Era New Normal, Nasmoco Siap Melayani Sesuai Protokol Kesehatan yang Ada
• Diduga Ikan Tongkol Jadi Penyebab Keracunan, Dinsos Batang Ganti Bantuan dengan Ikan Bandeng