Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Rapid Test Massal di Semarang, Positif Covid-19 Langsung Karantina, Indonesia Kasus Terbanyak ASEAN

"Zona hijau mestinya alami. Benar-benar warganya sehat. Bukan zona hijau karena tidak ada pergerakan di lapangan. Itu yang saya khawatirkan

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Petugas melakukan rapid tes kepada pedagang dan pembeli di Pasar Kobong, Jumat (22/5/2020) malam. 

Pindah ke tetangga positif. Pasti tidak selesai-selesai," ujarnya.

Jika hal itu terus dilakukan, dia optimis penanganan akan segera selesai dan Kota Semarang bisa kembali ke zona hijau.

"Zona hijau mestinya alami. Benar-benar warganya sehat. Bukan zona hijau karena tidak ada pergerakan di lapangan. Itu yang saya khawatirkan.

Prinsipnya tidak ada pemimpin yang memginginkan warganya menjadi tidak baik dan sehat. Pasti menginginkan sejahtera, sehat, dan sukses," tandasnya.

Geser ke Balai Diklat

Di sisi lain, Hendi menyampaikan bahwa ruang karantina bagi pasien positif Covid-19 di rumah dinas Wali Kota Semarang saat ini penuh.

Untuk itu, pasien saat ini diarahkan untuk karantina di Balai Diklat Kota Semarang.

"Update hari ini di rumah dinas ada dua ruangan, yang di aula sudah penuh, 95 kamar. Sebagian hari ini kami geser ke Diklat.

Ada 28 orang yang di sana karena positif Covid-19," kata Hendi, sapaan akrabnya, Rabu (17/6).

Meski ruang karantina rumah dinas wali kota saat ini penuh, Hendi memastikan, rumah sakit di Kota Semarang masih mampu menampung pasien positif Covid-19. Kapasitas rumah sakit di Kota Semarang rata-rata masih 50 hingga 60 persen.

"Masih ada kemampuan. Di RS masih rata-rata 50-60 persen dari kapasitas. Insyaallah masih bisa ditangani dengan baik," ucapnya.

Sementara, berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang hingga Rabu (17/6) malam di lamansiagacorona.semarangkota.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 dalam perawatan sebanyak 256 orang, ODP sebanyak 381 orang, PDP sebanyak 253 orang.

Sedangkan jumlah pasien sembuh ada 426 orang dan yang meninggal 95 orang.

Melihat data tersebut, Hendi kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada namun tidak perlu takut. Masyarakat tetap diminta disiplun menerapkan SOP Kesehatan.

"Waspadanya harus diwujudkan dalam sebuah bentuk aktivitas kegiatan dengan berdisiplin menerapkan SOP, yaknk pakai masker, jaga jarak. Insyaallah bismillah tidak ketularan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved