Berita Nasional
Saya Tidak Takut Diancam-ancam, Kata Menteri BUMN Erick Thohir
Erick Thohir mengaku kerap berkonsultasi dengan kementerian terkait saat memilih jajaran direksi di perusahaan pelat merah.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Erick Thohir mengaku kerap berkonsultasi dengan kementerian terkait saat memilih jajaran direksi di perusahaan pelat merah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) kemudian memberikan contoh.
Dalam memilih direksi BUMN Karya, Erick harus berkonsultasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
• Bodo Amat! Yang Penting Nonton Kan? Ashanty Tak Ambil Pusing Warganet Nyinyir soal Konten YouTube
• Detik-detik Nenek di Semarang Loncat ke Sumur Bawa Foto Cucu dan Almarhum Suami, Berakhir Begini
• 13 Daerah di Jateng yang Dilewati Gerhana Matahari Cincin 21 Juni, Masyarakat Diimbau Tenang
• Tata Cara Sholat Taubat, Lengkap dengan Bacaan Niat hingga Doa Shalat Taubat
“Kita melibatkan menteri terkait (dalam pemilihan direksi BUMN).
Karena tidak mungkin (direksi) BUMN Karya tidak punya hubungan baik dengan Menteri PUPR,” ujar Erick dalam acara Ngopi Yuk, Kamis (18/6/2020).
Selanjutnya, dalam pemilihan direksi BUMN Erick juga mendengar masukan dari pihak swasta.
“Saya mendengar pasar.
Kalau membangun ekosistem baik ya harus diterima pasar,” kata Erick.
Mantan bos Inter Milan itu pun mengaku tak takut jika mendapat ancaman dalam pemilihan atau pencopotan direksi BUMN.
“Saya tidak takut diancam-ancam karena loyalitas saya jelas ke Presiden.
Kedua, kita membangun sistem transparan untuk kita bisa 5 tahun lagi BUMN berubah,” ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rombak Direksi BUMN, Erick Thohir: Saya Tidak Takut Diancam-ancam... "
• Arief Poyuono Sebut Kadrun yang Munculkan Isu Kebangkitan PKI, Habiburokhman Jengkel: Kepala Batu
• Lion Air Tetapkan Aturan Posisi Duduk Penumpang: Kursi Depan Khusus Orang Negatif Covid-19
• Terungkap Sikap Zaskia Gotik ke Ibu Mertua Meski Saat Nikah Tak Bisa Hadir
• Rapid Test Massal di Semarang, Positif Covid-19 Langsung Karantina, Indonesia Kasus Terbanyak ASEAN