Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Detik-detik Driver Ojol Bentrok dengan Debt Collector di Surabaya

Video yang merekam ketegangan kedua pihak ini diunggah dan dibagikan oleh sejumlah akun, di antaranya akun Facebook Ican Grab di grup Viral Medsos.

Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
FACEBOOK
Detik-detik driver ojol rusuh dengan debt collector di Surabaya 

Ferdi Anto " Jangan sampe kejadian di jogja terulang lagi.mudah2 an dengan perwakilan mediasi bisa selesai dengan baik di kedua belah pihak."

Ican Grab "Penarikan kendaraan karena tunggakan pembayaran. Dampak darI Pandemi corona"

Unggahan video detik detik Ojol vs debt collector di Surabaya
Unggahan video detik detik Ojol vs debt collector di Surabaya (FACEBOOK)

Dilansir dari Tribunnews.com, insiden ini terjadi di Jalan Taman Ais Nasution (depan monumen Bambu Runcing Surabaya) pada Kamis siang (18/6/2020), tepatnya di sebuah kantor leasing.

Hal ini dibenarkan oleh Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana.

Menurut Arief, pihkanya memang menerima laporan terkait insiden di Bambu Runcing tersebut.

"Iya benar sudah ada yang melapor. Masih kami proses penyelidikan," singkat Arief.

Kejadian tersebut berawal dari lima orang debitur yang merupakan driver ojek online mendatangi kantor leasing tersebut.

Mereka menanyakan tentang pengajuan relaksasi kredit selama masa pandemi Covid-19.

Kemudian mereka dijanjikan pihak leasing untuk diproses dan daimpaikan ke pusat.

"Entah apa pemicunya, tiba-tiba saat teman-teman ini bertanya, ada sekelompok debt collector ini juga ikut maju. Sehingga terjadi cekcok dan berujung ke penyerangan terhadap teman-teman driver online," papar humas Bambore Runcing (organisasi yang mewadai driver ojek online) David Walalangi.

Pihaknya menyayngkan masih ada debt collector yang tetap beroperasi saat masa pandemi seperti ini.

Padahal sudah ada kebijakan presiden yang dikeluarkan tentang debt collector pada 3 Maret lalu.

Kapolsek Genteng, AKP Anggi Ibrahim Saputra membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, insiden itu dipicu kesalahpahaman antara dua kubu yang tudak telibat secara langsung dengan kepentingan relaksasi kredit.

"Kan ada lima debitur menanyakan proram relaksasi. Kebetulan itu driver ojek online. Awalnya pengajuan itu tidak ada kata sepakat antara kreditur dan debitur. Sehingga diminta untuk kembali lagi nantinya akan diproses pengajuan ke pusat lagi. Sudah clear. Tetapi di luar ternyata sudah banyak massa debt collector sehingga terjadi adu mulut," kata Anggi saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, massa kedua kubu yang terlibat kerusuhan itu bahkan tak mengerti persoalannya.

Akibat kejadian ini, tiga orang driver mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

TONTON JUGA dan SUBCRIBE

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved