Berita Semarang
Kunci Gallery UMKM Batik Warna Alam Siputri Semarang Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Pemilik Gallery UMKM Batik Warna Alam Siputri di Semarang tersebut mengaku sempat merasa khawatir terhadap berbagai dampak virus corona yang terjadi.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi virus corona di sektor ekonomi turut membawa dampak bagi dunia bisnis dan industri.
Tidak terkecuali bagi pasar fashion, yang turut melesu karena perilaku ekonomi masyarakat yang berubah.
Hal itulah yang semula dirasakan salah satu pelaku UMKM di Kota Semarang, Putri Merdekawati.
Pemilik Gallery UMKM Batik Warna Alam Siputri di Semarang tersebut mengaku sempat merasa khawatir terhadap berbagai dampak virus corona yang terjadi.
Terutama terkait turunya penjualan kain dan baju.
"Awal virus corona terdeteksi di Indonesia Maret 2020, kami sempat merasa khawatir karena banyak stok koleksi yang telah dipersiapkan dari awal tahun 2020 seperti untuk pameran, lebaran, dan beberapa rencana kerjasama dengan calon buyer.
Banyaknya stok yang dipersiapkan tersebut tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Apabila stok tersebut tidak terjual, tentu akan memengaruhi cash flow.
Turunnya angka penjualan juga akan menyulitkan dalam hal operasional, gaji karyawan, THR, dan lain-lain," jelas Putri kepada tribunjateng.com, Minggu (21/6/2020).
Bersyukur, kata Putri, pihaknya segera tanggap dan beradaptasi dengan situasi serta kondisi yang terjadi.
Evaluasi pun dilakukan terhadap tiga gallery miliknya, yakni Workshop & Galery jalan Watusari Rt 03/Rw 06, Kel. Pakintelan Kecamatan Gunung Pati Semarang, Outlet Bandara A Yani Semarang (di Galery UMKM Jateng), dan Galery UMKM Semarang (dikawasan kota lama, Semarang).
Strategi efektif disusun untuk menghadapi situasi di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Kami melakukan evaluasi keuangan, melakukan penghematan cash, serta membuat proyeksi keuangan bulanan, tiga bulan ke depan, dan sampai akhir tahun 2020.
Fokus pada pola distribusi, promosi dan pemasaran secara online, karena outlet yang harus tutup dan pemasaran organik offline yang tidak bisa lagi dilakukan," lanjutnya.
Sedangkan untuk pola distribusi, Putri menjabarkan, semua pengiriman baik dalam kota maupun luar kota dilakukan menggunakan layanan ojek online atau layanan ekspedisi.
Juga untuk promosi dan penjualan, pihaknya mengoptimalkan semua layanan online dan digital mulai dari pesan WhatsApp dan melakukan program peduli kasih Corona (sharing is caring) menggunakan sistem broadcast baik melalui Instagram, Facebook, maupun Website, serta melakukan upaya kolaborasi dengan pelaku UMKM lainnya.
"Kami mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.
Kami memraktekkan langsung beberapa tips dan strategi yang sesuai dari para narasumber webinar atau pelatihan online, salah satunya dari RKB BRI Semarang l karena Batik Warna Alam Siputri adalah salah satu UMKM binaan Rumah Kreatif BUMN Bank BRI Semarang.
Dengan terus melakukan usaha serta evaluasi, Puji Tuhan, sampai saat ini kami bisa terus bertahan dengan komitmen untuk tidak melakukan pengurangan gaji/PHK karyawan atau memutus kerjasama dengan UMKM lain.
Berdoa, berkreasi dan berinovasi dalam segela hal, menghemat cash, serta memraktekkan setiap tips/strategi dari para narasumber di webinar yang hampir setiap hari diikuti menjadi kunci bagi Batik Warna Alam Siputri untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah pandemi ini.
Dengan doa, semangat, dan tim yang solid, kami terus berupaya untuk bisa bertahan dan mengembangkan usaha kami, berharap supaya semua segera pulih," tukasnya. (idy)