Berita Bisnis
Penyaluran KUR dan UMi Tembus Rp 35 Triliun, Perkuat Daya Saing UMKM Lokal
Pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) di Jawa Tengah (Jateng) kian tangguh dengan hadirnya program kredit.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) di Jawa Tengah (Jateng) kian tangguh dengan hadirnya program kredit.
Penyaluran kredit yang menembus Rp 35 triliun hingga September 2025 tersebut menunjukkan dampak positif bagi pelaku UMKM.
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Izinkan Aset Pemprov Jateng di Tagal untuk Outlet dan Pembinaan Pelaku UMKM
Kepala Bidang PPA II, Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah DJPb, Mahfud mengatakan Pemerintah terus memperkuat dukungan kepada sektor riil melalui penyaluran kredit program yang terdiri dari KUR secara kumulatif mencapai Rp34,72 triliun untuk 667.010 debitur.
Sedangkan, UMi mencapai Rp 793,33 miliar untuk 155.924 debitur.
Penyaluran KUR di Jateng terbesar di Kabupaten Pati mencapai Rp 2,14 triliun, sedangkan UMi terbesar di Kabupaten Brebes sebesar Rp60,03 miliar.
"Penyaluran KUR dan UMi tidak hanya menghadirkan tambahan pembiayaan, tetapi juga memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Jateng. Akses modal yang lebih luas mendorong pelaku usaha kecil dan mikro untuk memperkuat usaha, lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing produk lokal," ujar Mahfud, Minggu (2/11/2025).
Lebih lanjut, Mahfud menyampaika, Jateng mencatat kinerja pelaksanaan APBN yang terjaga hingga akhir September 2025.
Realisasi pendapatan dan belanja negara menunjukkan capaian yang positif dan seimbang, mencerminkan pengelolaan fiskal yang efektif di tengah dinamika perekonomian nasional maupun global.
Melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para pemangku kepentingan, APBN terus berperan sebagai instrumen utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, melindungi masyarakat, serta mendorong akselerasi pembangunan di Provinsi Jateng.
Baca juga: BRI Serahkan Bantuan TJSL Bangunan Pujasera di Alun-Alun Sumowono untuk Pengembangan Ekonomi UMKM
"Kinerja perekonomian Jateng per September 2025 menunjukkan stabilitas, terutama pada pengendalian harga dan peningkatan kesejahteraan petani, meskipun terdapat beberapa tantangan," ujarnya.
Dia menyebut, tingkat Inflasi tahunan tercatat sebesar 2,65 persen pada September 2025, sama dengan inflasi nasional. Inflasi tertinggi di Jateng terjadi di Kabupaten Rembang sebsar 2,89 persen.
Sementara terendah di Kota Surakarta sebesar 2,35 persen.
"Optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ke depan ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang pada September 2025 naik di angka 110,3 dan berada di level optimis di atas 100," jelas Mahfud. (eyf)
| BRI Serahkan Bantuan TJSL Bangunan Pujasera di Alun-Alun Sumowono untuk Pengembangan Ekonomi UMKM |
|
|---|
| 3 Level Kecerdasan Finansial Menurut BEI Jateng: dari Cerdas Menghabiskan Uang hingga Investasi |
|
|---|
| Awas Silent Killer Keuangan! Kenali 3 Jebakan Uang yang Bikin Anak Muda Gagal Kaya |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini Turun, Tapi Investor Jangan Panik! Diprediksi Meroket dalam 5 Tahun ke Depan |
|
|---|
| Rekor Baru! Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 19 Juta, Generasi Muda Jadi Motor Utama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251102_Produk-UMKM-Jawa-Tengah_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.