Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Karyono Penyerang Wakapolres Karanganyar Diduga Jaringan Bom Thamrin, Ini Kata Adiknya di Madiun

Polisi mengungkap identitas terduga teroris penyerang Wakapolres Karanganyar, ajudan, dan seorang relawan di Cemoro Kandang, Tawangmangu.

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni menunjukkan alat untuk menangkis serangan aksi OTK yang sempat mengenai ajudannya secara mambabi buta, Minggu (21/6/2020). 

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dibackup oleh Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/6/2020) sore.

Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga terduga teroris berinsial KW pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni dan rombongannya Minggu (21/6/2020) sekira pukul 10.45 WIB.

Kedatangan Tim Densus 88 Antiteror untuk mengambil sample darah ibu terduga pelaku P (74) untuk dicocokan dengan terduga pelaku.

"Kami hanya backup saja, yang memiliki kewenangan dari Densus 88," kata Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto, Senin (22/6/2020).

Sementara itu, adik kandung Karyono, Rohman, juga membenarkan rumahnya didatangi polisi dan mengambil sample darah ibunya.

Ia mengaku memiliki empat saudara kandung, dan satu di antaranya kakaknya berinisial KW

"Iya, ibu dimintai (sample darah) oleh tim inafis, untuk mencocokan DNA," ungkap dia.

Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kakaknya tersebut.

Terakhir ia bertemu dengan kakaknya sekitar akhir tahun 2019. (*)

Pernah Ditangkap

Pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar telah diketahui identitasnya. Pelaku bernama Karyono warga Manisrejo, Kecamatan Taman, Madiun, Jawa Timur.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto mengatakan, identitas itu terungkap setelah dilakukan tes DNA dan keterangan keluarga.

"Sidik jari kewenangan DVI, dari DVI mengatakan yang bersangkutan bernama Karyono sesuai dengan DNA dan dikuatkan keterangan pihak keluarga," ujar Wihastono di RS Bhayangkara Semarang, Senin (22/6/2020).

Selanjutnya terkait penyelidikan, kata Wihastono, tengah dilakukan oleh Densus 88 Antiteror. Penyelidikan itu dilakukan apakah pelaku beraksi sendiri atau berkelompok.

"Masalah itu sedang dilidik Densus. Apakah pelaku bergerak sendiri atau kelompok," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved