Berita Viral
Viral Pria Tak Dikenal Masuk Markas Brimob Kendari Tantang Minta Ditembak
ideo seorang pria merangsek masuk ke dalam Markas Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) sambil teriakan takbir beredar di media sosial.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Video seorang pria merangsek masuk ke dalam Markas Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) sambil teriakan takbir beredar di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh sejumlah akun, di antaranya akun Twitter @BiLLRaY2019.
"Diduga teroris, orang tak dikenal masuk ke Markas Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara.
#BasmiCovidDanKadrunKomunis"
• Cara Mengurus Balik Nama Menjadi Listrik Subsidi
• Inilah Penampakan Tongkat yang Selamatkan Wakapolres Karanganyar dari Serangan Orang Tak Dikenal
• Anggota DPRD Ditangkap Bersama Seorang Wanita di Hotel, Diduga Gelar Pesta Narkoba
• Viral Video Pria Membeli Burung Lalu Dilepaskan di Hadapan Penjualnya, Netizen +62: Calon Suami Saya
Dalam berdurasi satu menit tersebut terlihat seorang pria yang mengenakan baju gamis berjalan masuk ke dalam markas Brimob.
Terdengar suara tembakan ke atas yang dilakukan oleh seorang anggota Brimob untuk menghalau pria tersbeut.
Namun pria yang membawa payung biru itu terus berjalan sembari meneriakkan kalimat tauhid.
Sejumlah anggota Brimob terus mundur dan berteriak kepada pria itu berhenti.
Tembakan ke atas pun terus dilepaskan oleh sejumlah anggota.
Namun pria tersebut malah berteriak untuk minta ditembak.
"Tembak saya, tembak saya" ucap pria itu.
Tak butuh waktu lama, petugas berhasil menyergap pria itu dari belakang.
Unggahan ini pun langsung mengundnag banyak reaksi dari para netizen.
@Adi_8002 "Kl udah d kasih tembakan peringatan, aparat harusnya bs ambil tindakan terukur. Gimana kl ada bom d dalam bajunya?."
@OlangMedan "Ngk efek kalau ginian bro. Tembakan peringatan 3x ngk d gubris. Itu sdh pertanda harus d eksekusi. Bila ada yg protes. Artinya itu kaki tangan nya"
@Fritz_Mng88 "Mereka itu Ingin mengcopy paste seperti di Amerika, kalau ditembak nanti didengungkan polisi rasis, melanggar HAM BLA BLA, sebagai evaluasi sebenanya polisi harus mempersiapkan senjata listrik atau softgun , membuat nyeri pada tubuh,bukan peluru tajam,"