Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Dapat Kiriman Balon Udara dari Korsel, Korea Utara Marah dan Merasa Dihina

Aktivis Korea Selatan mengaku telah menerbangkan balon udara yang membawa pesan propaganda melintasi perbatasan Korea Utara.

Editor: m nur huda
AP: Ahn Young-Joon
Balon propaganda Korea Selatan, keberadaan balon-balon ini memicu kemarahan Korea Utara. 

Pihak Utara mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan bahan kontra-propaganda sendiri untuk dikirim ke Selatan.

Menurut media pemerintah ada sekitar 12 juta selebaran yang siap meyakinkan warga di Selatan tentang kejayaan Pyongyang.

Korea Utara juga telah mulai memindahkan pengeras suara kembali ke sisi perbatasannya.

Pengeras suara ini digunakan untuk mengacaukan pesan propaganda di selatan.

Sebelumnya keberadaan pengeras suara dihapus sebagai bagian dari Deklarasi Panmunjom pada 2018, ketika kedua belah pihak sepakat untuk membongkar speaker mereka dan menghentikan bentuk-bentuk propaganda lintas batas lainnya.

Penjelasan resmi Pyongyang adalah mereka marah pada propaganda lintas batas dan kegagalan Seoul untuk menghentikannya.

Namun, balon udara itu sendiri bukan barang baru, jadi sulit untuk melihat mengapa mereka tiba-tiba memicu perubahan suasana hati seperti itu.

"Saya sangat meragukan bahwa selebaran propaganda adalah yang sebenarnya memotivasi Pyongyang dalam hal ini," kata Fyodor Tertitskiy dari Universitas Kookmin di Seoul.

Tekanan dari Amerika Serikat

Setelah Korea Utara memulai perundingan pada 2018 dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat, Pyongyang berharap dialog itu bisa diterjemahkan menjadi pelonggaran sanksi yang nyata dan peningkatan kerja sama ekonomi dengan Korea Selatan.

Harapan Pyongyang telah dituangkan dalam beberapa proyek antar-Korea, misalnya memungkinkan pariwisata ke pegunungan Kumgang, sebuah gagasan yang telah disebutkan dalam deklarasi bersama oleh kedua belah pihak.

Namun, semua ini tidak terjadi, sebagian besar karena Washington bersikeras agar Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya sebelum ada pembicaraan mengenai sanksi.

"Saya ragu akan ada konsesi dari Seoul, dan itu karena adanya tekanan dari Washington," kata Tertitskiy.

Meski demikian ada sedikit harapan situasi akan tenang dalam waktu dekat.

"Kami mungkin akan melihat Korea Utara terus memasang ulang pengeras suara, memajukan pasukan kembali ke pos penjagaan di zona demiliterisasi, dan mungkin kita akan melihat selebaran anti-Selatan," kata Jeongmin Kim, koresponden Seoul di NK News.(*)

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved