Berita Semarang
Ini Tips Bersepeda Aman Saat Pandemi Corona dari Dinkes Kota Semarang
Olahraga sepeda saat ini sedang digemari oleh masyarakat. Di tengah pandemi, tentu masyarakat diharuskan untuk berolahraga dengan memperhatikan protok
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Olahraga sepeda saat ini sedang digemari oleh masyarakat. Di tengah pandemi, tentu masyarakat diharuskan untuk berolahraga dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam membeberkan sejumlah tips bersepeda aman di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Hakam, saat bersepeda terlebih melewati jalur tanjakan, kerja jantung akan meningkat. Kebutuhan oksigen pun akan meningkat. Jika oksigen tidak terpenuhi, hal itu dapat menimbulkan nyeri dada.
• Raffi Ahmad Terbang ke Singapura Hanya untuk Beli Mi gara-gara Nagita Slavina Ngidam
• Ancaman Ganjar Berhasil Bikin Ribuan Orangtua Siswa Pakai SKD Palsu Cabut Berkas PPDB Jateng 2020
• Kader Banteng di Jateng Murka Turun ke Jalan Gara-gara Bendera PDIP Dibakar, Ini Pesan Ganjar
• Ratusan Warga Cegat Mobil Ambulans Jenazah Positif Corona, Jasad Diambil, Peti Diletakkan di Jalan
"Bahasa kesehatannya itu hipoksia atau kekurangan oksigen. Kalau aktivitas normal saja sudah terengah-engah, apalagi naik sepeda," ujar dia, Jumat (26/6/2020).
Lantas, saat berolahraga sendiri, kata Hakam, masker boleh dilepas. Namun, jika sedang berolahraga termasuk bersepeda bersama orang lain, dianjurkan memakai masker tipis yang hanya satu lapis. Begitu selesai bersepeda dan berkumpul dengan pesepeda kain, dia menyarankan untuk memakai masker yang dua lapis.
"Kalau dadanya sudah tidak nyaman, berhenti. Kalau orang merasa kekurangan oksigen tandanya harus menepi dan tarik nafas," sebutnya.
Apabila hal itu terjadi, Hakam meminta masyarakat untuk langsung menghubungi call center Pemerintah Kota Semarang melalui nomor 112 atau langsung memanggil ambulan hebat melalui nomor 1500 132 agar segera mendapatkan pertolongan.
Lebih lanjut, Hakam menerangkan, social distancing atau jaga jarak satu hingga dua meter saat berolahraga juga harus diterapkan. Dia mengingatkan, penularan Covid-19 bisa melalui droplet yakni partikel menempel di benda atau melalui aerosol yakni transmisi melalui udara.
"Semakin jejer-jejer saat bersepeda dengan angin yang kencang, sebetulnya aerosol atau partikel bisa lari," jelasnya. (eyf)
• Perkenalkan Nyong Robot, Robot Buatan Wahab yang Bisa Bantu Tenaga Medis Resiko Penularan Covid-19
• Jalan Tembus Gerilya-Soedirman Purwokerto Akan Pakai Aspal Berbahan Dasar Plastik
• 6 Remaja Serang Polisi Pakai Busur, Petasan, dan Batu Saat Membubarkan Tawuran
