Berita Tegal
Perkenalkan Nyong Robot, Robot Buatan Wahab yang Bisa Bantu Tenaga Medis Resiko Penularan Covid-19
Inovasi bisa datang dari mana saja, termasuk sekelompok warga asal Desa Gantungan, RT 12 RW 002, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, yang
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Inovasi bisa datang dari mana saja, termasuk sekelompok warga asal Desa Gantungan, RT 12 RW 002, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, yang berhasil menciptakan robot untuk membantu tim medis mengantar makanan dan obat untuk pasien Covid-19.
Ide pembuatan Robot unik karya asli warga Kabupaten Tegal yang diberi nama Nyong Robot ini, menurut Owner Nyong Robot, Abdul Wahab (31), melihat banyaknya tim medis yang terpapar virus Covid-19.
Sehingga Ia dan teman-temannya berinisiatif untuk membuat Nyong Robot ini, dengan harapan bisa mengurangi resiko penularan Covid-19 dari pasien kepada tim medis khususnya di Kabupaten Tegal.
"Nyong Robot ini bermanfaat untuk mengurangi interaksi tim medis dengan pasien Covid-19. Karena robot ini memang diprogram untuk mengantarkan makanan atau pun obat bagi pasien. Proses pembuatannya sendiri sekitar satu bulan, tapi untuk kedepan mungkin seminggu kami bisa memproduksi satu atau dua robot," ujar Wahab, pada Tribunjateng.com, Jumat (26/6/2020).
Mengaku sudah mendapat dukungan dan lampu hijau dari Pemkab Tegal, dalam hal ini Bupati Tegal, Umi Azizah, pihaknya berencana akan mengembangkan lagi jenis robotnya.
Jika Nyong Robot ini merupakan robot line follower, nantinya Wahab dan timnya ingin membuat robot koordinat.
Adapun beda keduanya, jika Robot Follower sitem kerja atau geraknya mengikuti garis, sedangkan Robot Koordinat tidak perlu menggunakan garis tapi otomatis (tanpa remot).
Meski secara jenjang pendidikan Wahab dan teman satu timnya tidak sampai perguruan tinggi, bahkan ada yang hanya lulusan SD atau MI.
Tapi sebagai pemuda warga Kabupaten Tegal, Ia ingin membuktikan bahwa mereka mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.
"Biaya yang kami habiskan dalam proses produksi untuk satu unit Nyong Robot ini kurang lebih sekitar Rp 5 jutaan. Tapi memang masih banyak yang akan kami kembangkan lagi, sehingga mohon doanya semoga semua lancar dan robot kami bermanfaat," ungkapnya.
Dikatakan Nyong Robot ini bisa menguasai atau diprogram dengan semua bahasa, jadi menyesuaikan penggunanya atau sesuai permintaan.
Contohnya bahasa Indonesia, Jawa (daerah), Jawa Kromo, Arab, Inggris, dan lain-lain.
Sedangkan untuk berat dari Nyong Robot ini sekitar 10 kilogram, dan bisa membawa beban sebanyak 20 kilogram.
Diakui oleh Wahab, dalam proses pembuatan Nyong Robot paling sulit dan memakan waktu dibagian pemrograman. Mengingat dia dan teman satu timnya belajar secara otodidak, sehingga memang membutuhkan waktu lebih banyak.
"Nyong Robot menggunakan bantuan aki dan mampu bertahan selama 24 jam. Ketika daya habis, Nyong Robot akan otomatis mengecharge (isi daya) sendiri. Untuk masalah hak paten, saya menunggu koordinasi dengan Bu Bupati, karena beberapa komponen ada juga yang belum terpenuhi. Di antaranya untuk jalur Nyong Robot supaya bisa berjalan sesuai arahan, sementara kami masih menggunakan bantuan lakban. Sehingga ini akan diuji coba dahulu, nanti apa saja yang kurang akan kami lengkapi dan perbaiki," terangnya.
Hadir untuk menemui dan melihat langsung karya warganya, Bupati Tegal, Umi Azizah, mengaku sangat senang, bangga, dan mengapresiasi karya Wahab dan rekan-rekannya.
Hadirnya Nyong Robot ini, Umi berharap bisa mengurangi kegalauan teman-teman tenaga medis yang saat ini sedang berjuang melawan virus Covid-19.
"Nantinya mau pesan berapa unit, intinya saat ini dipraktekan dulu saja sambil dievaluasi dan uji coba. Sekaligus menyesuaikan kebutuhan di rumah sakit, yang pasti kami sangat senang dan saya ucapkan terima kasih kepada Mas Wahab dan rekan-rekan sudah berhasil menciptakan karya yang luar biasa asli Kabupaten Tegal," tutur Umi.
Ditanya apakah dari Pemkab Tegal akan memberikan suport misal ada perbaikan dan lain sebagainya, Umi menegaskan, pasti dari pihaknya akan membantu. Karena robot ini memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, baik untuk masyarakat atau pun rumah sakit.
Sehingga Bupati Umi juga melibatkan tim medis dari rumah sakit, karena mereka yang paham betul apa saja yang dibutuhkan. Utamanya untuk penanganan pasien positif Covid-19.
"Setelah melakukan uji coba, nanti dievaluasi dan sepertinya membutuhkan lebih dari satu kali evaluasi. Karena menurut saya robot ini masih bisa diolah atau dikembangkan lagi," imbuhnya.
Salah satu perwakilan dari Tim Medis yang hadir, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr. Soeselo Slawi, Titis Cahyaningsih mengatakan, adanya robot ini sangat diperlukan utamanya untuk mengurangi resiko penularan.
Meski diakui Titis, nantinya juga tetap ada kontak langsung dengan pasien. Tapi robot ini akan sangat membantu, karena banyak pasien positif Covid-19 tapi tanpa gejala jadi sehat-sehat saja.
Sehingga tidak terlalu banyak dikunjungi oleh tim medis, cukup dipantau melalui handphone atau cctv.
"Nantinya robot ini bisa menggantikan fungsi dari rekan medis yang bertugas mengantarkan makanan, obat, dan lain sebagainya, namun kalau dokter memang harus face to face. Sehingga saya sampaikan robot ini sangat bisa digunakan di rumah sakit, prinsipnya untuk pasien yang memang kondisinya tidak terlalu parah sehingga tidak perlu kontak langsung," jelasnya.
Sebagai penutup, Wahab menuturkan, Ia dan rekan-rekannya ingin menciptakan robot lain tidak hanya untuk pengantar obat dan makanan, tapi juga robot pemotong rumput, alat pertanian, pemadam kebakaran, dan lain-lain. (dta)

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											