Wabah Virus Corona

44 Pasien Corona di Pamekasan Nekat Tolak Isolasi di Rumah Sakit, Alasannya karena Malu

Sebanyak 44 pasien positif Covid-19 di Pamekasan tidak mau menjalani isolasi di rumah sakit.

Editor: m nur huda
Shutterstock
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona 

TRIBUNJATENG.COM, PAMEKASAN - Sebanyak 44 pasien positif Covid-19 di Pamekasan tidak mau menjalani isolasi di rumah sakit.

Mereka memilih untuk isolasi mandiri di rumahnya, dengan pantauan dari satgas Covid-19 di masing-masing kecamatan dan desa.

Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat menuturkan, kesadaran masyarakat untuk menjalani isolasi dan perawatan Covid-19 di rumah sakit semakin menurun.

Wajib Tahu! Segini Besaran Biaya Perawatan Pasien Covid-19, Tidak Murah

Berburu Pokemon Go Kakek Ini Pakai 64 Handphone dengan Menaiki Sepeda

Google Bayar Perusahaan Media yang Produksi Konten Berita Berkualitas, Sementara di 3 Negara

Kapolda Jateng Peringatkan Anggota Polisi di Lapangan Wajib Tertib Protokol Kesehatan

Penurunan kesadaran itu karena masyarakat menganggap bahwa corona bukan penyakit yang membahayakan.

"Atas kesadaran pasien sendiri, mereka tidak mau dirawat di rumah sakit. Kami sebagai tenaga medis tidak bisa memaksa mereka," ujar Syaiful Hidayat, saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (29/6/2020).

Syaiful menambahkan, enggannya pasien diisolasi di rumah sakit, juga karena didorong rasa malu dicap sebagai pasien Covid-19.

Orang yang terpapar Covid-19, menganggap dirinya dan keluarganya terkena aib.

Apalagi, sampai ada yang meninggal dunia di rumah sakit.

"Meninggal karena corona itu dianggap aib oleh masyarakat.

Kalau meninggal di rumah sakit, mereka tidak mau dicap corona sehingga muncul peristiwa kemarin penghadangan dan pengambilan jenazah secara paksa," ungkap Syaiful.

Syaiful mengungkapkan, pasien positif Covid-19 dan keluarganya sudah dijelaskan risiko merawat mandiri di rumahnya.

Pasien positif corona berpotensi besar menularkan kepada anggota keluarga yang lain.

Namun, mereka siap menanggung resiko itu. Ketika sudah menular kepada yang lain, mereka tidak sadar akan menularkan kepada orang lain.

"Kalau sudah siap dengan risikonya, kami biarkan. Kalau mereka dipaksa, mereka akan bikin ulah di rumah sakit. Bahkan, mengancam dengan kekerasan kepada tenaga medis," ucap Syaiful.

Sampai hari ini, pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pamekasan sudah mencapai 108 orang.

Yang meninggal dunia 20 orang, 21 sembuh dan sisanya 67 orang masih dalam proses penyembuhan.

Dari 67 pasien positif yang sedang dalam proses penyembuhan, hanya 23 pasien yang diisolasi di rumah sakit. Sementara 44 orang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "44 Pasien Covid-19 di Pamekasan Nekat Tak Mau Isolasi di Rumah Sakit, Mengapa?"

Sebuah Kandang Ayam di Desa Jembangan Pati Ludes Terbakar

SAKSI MATA: 4 Kendaraan Bertabrakan, Dua Pemotor Pergi Begitu Saja Tinggalkan TKP

5 Berita Populer: Kekayaan dan Sosok Istri John Kei hingga Cara Ampuh Ganjar Atasi SKD Palsu

Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Kabupaten Pekalongan, Senin 29 Juni 2020

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved