Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Ibu Kalsum Menangis Ketika Anak Kandung Ingin Penjarakan Gara-gara Warisan: Saya Tidak Membencinya

Seorang ibu bernama Kalsum (60), asal Desa Ranggegate, Lombok Tengah, tak menyangka anak kandungnya justru berlaku kasar dengan dirinya.

Editor: galih permadi
KOMPAS.COM/IDHAM KHALID
ibu Kalsum yang dilaporkan oleh anaknya ke Polisi 

TRIBUNJATENG.COM - Anak kandung berencana memenjarakan ibunya lantaran uang warisan.

Seorang ibu bernama Kalsum (60), asal Desa Ranggegate, Lombok Tengah, tak menyangka anak kandungnya justru berlaku kasar dengan dirinya.

Bahkan, hanya gara-gara sepeda motor dipakai saudara, anaknya berinisial M (40) itu tega akan memerkarannya ke polisi.

Mahasiswa dan Dosen Uniba Solo Gelar Demo, Rektor Lepas Baju dan Nyatakan Mundur

Kuli Bangunan Blora Tak Punya SIM Nekat Sewa Mobil Demi Ketemu Cewek Semarang, Tabrak 3 Motor

Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru 30 Juni 2020, Ada yang Turun Harga

Kunjungi Komjen Pol (Purn) Noer Ali, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi Diguyur Petuah

Meski laporan anaknya itu akhirnya ditolak oleh polisi, namun hatinya merasa sedih.

Pasalnya, yang melakukan tersebut adalah darah dagingnya sendiri.

Saat ditemui Kompas.com, Kalsum mengaku memang hubungannya dengan anaknya itu tidak cukup harmonis.

Selain dilaporkan ke polisi itu, selama ini ia memang sering diperlakukan kasar, bahkan sempat diusir dari rumah.

"Dia sering katain saya kotor, ditonjok pernah, dia juga sering menyuruh saya pergi (diusir)," kata Kalsum dengan meneteskan air mata, Senin (29/6/2020).

Meski diperlakukan kasar, namun Kalsum mengaku tidak pernah membencinya.

Bahkan, ia selalu berdoa agar anaknya itu selalu mendapat kebaikan.

Terkait laporan anaknya ke polisi itu, Kalsum menceritakan jika sepeda motor yang dipermasalahkan tersebut ia beli dari harta warisan suaminya.

Saat itu, M menjual tanah warisan ayah atau suaminya tersebut senilai Rp 200 juta.

Dari penjualan itu, ia mengaku hanya diberi bagian Rp 15 juta.

Uang tersebut kemudian ia belikan sepeda motor.

Hanya saja karena saudaranya ada yang pinjam, sepeda motor tersebut sementara ditinggal ke rumah saudaranya itu.

Namun tak menyangka, hanya gara-gara dipinjam saudara itu justru anaknya emosi dan menudingnya melakukan penggelapan sepeda motor.

Beruntung laporan anaknya itu ditolak oleh polisi.

Karena ia menganggap tudingan anaknya itu tidak benar.

"Motor itu saya beli dari bagian uang warisan 15 juta, sebenarnya ada Rp 200 juta hasil penjualan, tapi M membawa uang warisan tersebut entah ke mana," kata Kalsum menambahkan.

Sementara itu, M saat dikonfirmasi justru menampik pernyataan ibu kandungnya tersebut.

Ia mengaku tak pernah berbuat kasar apalagi memukul ibunya.

"Ibu itu hanya ingin menjelek-jelekan saya, dia bilang diancam, dipukul, merasa dia aja yang paling benar.

Ibu macam apa itu kalau begitu caranya," kata M saat dikonfirmasi via telepon.

Sedangkan terkait dengan kasus sepeda motor itu, ia keberatan karena dibawa ke rumah saudaranya.

Menurutnya, sepeda motor tersebut dibeli dari harta warisan.

Sehingga ia juga merasa punya hak dengan kendaraan tersebut.

"Motor itu dia bawa ke rumah saudaranya, padahal itu kita beli dari harta warisan.

Jadi saya juga punya hak terhadap motor itu, itu yang saya keberatan" kata M.

Ditolak Polisi

Seorang anak tega polisikan ibu kandungnya gara-gara uang warisan.

M (40), warga Lombok Tengah, melaporkan ibu kandungnya K (60), ke Mapolres Lombok Tengah, gara-gara soal uang warisan senilai Rp 15 juta.

M menduga ibunya telah melakukan penggelapan uang warisan sang ayah sebesar Rp 15 juta.

Uang tersebut, menurut polisi, telah digunakan K untuk membeli sepeda motor.

"Si anak (pelapor) menjual tanah bapaknya Rp 200 juta, ibu nya dikasih Rp 15 juta, kemudian belilah motor ibunya.

Kemudian motor itu dia pakai sama saudaranya, si anak keberatan," kata Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono.

Namun, kasus tersebut tidak ditindak lanjuti aparat kepolisian.

Priyo meminta M untuk menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan.

"Iyaa, saya enggak mau nerima, saya menyarankan untuk dirundingkan keluarga," kata Priyo melalui pesan singkat.

Saat berbincang dengan M, Priyo mengaku memberi nasihat agar menghormati sosok seorang ibu.

"Mohon maaf, Bos, kalau Anda mengejar motor itu sampai anda berselisih karena motor itu, harga diri anda sebatas motor itu," ucap Priyo. 

Perbincangan Priyo dengan M tersebut sempat menjadi viral di di Facebook dan YouTube.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pilu Ibu Kalsum, Sering Diperlakukan Kasar hingga Hendak Dipenjarakan Anak Kandung"

Ini Daftar 16 Mal di Jateng Sudah Beroperasi Saat New Normal, Berikut Jam Operasionalnya

Pelawak Andre Taulany Tembak Azis Gagap Hingga Berdarah, Berawal dari Gimmick

Selepas 6 Tahun Jadi Budak Nafsu Ayah Kandungnya, IDF Akhirnya Buka Suara

Ashanty Istri Anang Hermansyah Capek Bayar Tagihan Listrik Istana Cinere Rp 35 Juta per Bulan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved