Olahraga
Yuda Jadikan Aktivitas Gowes Sepeda Sebagai Terapi Lututnya
Selain menjaga kebugaran tubuh, bersepeda juga dapat menjadi aktivitas pelepas penat yang menyenangkan. Tak pelak, banyak warga kini berbondong-bondon
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Demam goweser berjamur di mana-mana. Aktivitas bersepeda kian populer dan digandrungi masyarakat luas akhir-akhir ini. Bersepeda memang diyakini sebagai salah satu olahraga yang rekreatif.
Selain menjaga kebugaran tubuh, bersepeda juga dapat menjadi aktivitas pelepas penat yang menyenangkan. Tak pelak, banyak warga kini berbondong-bondong menggunakan sepeda ke jalan.
Demikian itu dikatakan Prahayuda Febrianto. Lelaki yang akrab dipanggil Yuda ini menjadi salah satu dari sekian banyak penggemar aktivitas gowes.
Namun, itu telah dilakukan Yuda jauh sebelum tren demam gowes menjamur di mana-mana.
Dia mengatakan, rutin bersepeda sejak tahun 2018 lalu, jauh sebelum tren melanda.
Dari kesenangannya ini, Yuda bahkan mengoleksi bermacam jenis sepeda di rumahnya.
Sekarang, Yuda mempunyai lima unit sepeda siap pakai. Namun, dia ternyata masih memiliki banyak lagi rangka-rangka sepeda yang belum dipasang.
"Kalau rangka-rangka sepeda yang belum dipasang banyak. Sedangkan yang siap pakai ada lima unit. Saya memang senang ngotak-ngatik sepeda. Jadi, semacam buat sepeda sendiri gitu, bukan sepeda langsung dari pabrikan," ungkap pria berusia 32 tahun ini.
Hingga saat ini, Yuda telah bergabung di tiga komunitas sepeda berbeda di antarnya Tribun Cycling Comunity (Tri-CC), Biscuit, dan Fedsemar (khusus pengguna sepeda merk Federal). Meski demikian, dia lebih sering bersepeda dengan rekan sekantornya.
Dalam beberapa momen, Yuda pernah menggowes sepeda bersama rekan-rekannya dengan mengambil rute Semarang - Jepara pulang pergi pada akhir 2019 lalu. Kemudian, dia juga sempat bersepeda Semarang - Yogya pada tahun 2018.
"Kalau yang Semarang - Yogya perginya doang pakai sepeda. Pulangnya diangkut pakai mobil. Dari bersepeda ini akhirnya saya banyak punya teman baru. Jadi, bisa memperluas jaringan juga dari bersepeda ini," tutur warga Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ini.
Tak hanya senang, Yuda pun menjadikan aktivitas bersepeda ini sebagai terapi atas cedera yang dideritanya dulu. Dulu saat masih kuliah, dia mengalami cedera pada bagian lutut saat masih aktif bermain di liga amatir di bawah nauangan PSIS Semarang.
Cedera itu, kata dia, membuat bagian ligamennya robek. Alhasil, Yuda harus menepi untuk waktu yang sangat lama akibat cederanya itu. Maka, lewat aktivitas gowes, dia ingin mengasah lututnya supaya kembali berfungsi sediakala.
"Dulu pas kuliah cedera lutut. Karena operasi mahal, pengobatannya lewat alternatif saja dan pelan-pelan. Biar lutut kembali kuat, saya gowes tipis-tipis. Kan kalau di tanjakan, bagian lutut lumayan terbebani saat mengayuh. Namun, alhamdullilah sekarang sudah terbiasa," cerita Yuda.
Tak hanya menguatkan lututnya, dia merasakan tubuhnya jadi agak ringan karena rutin bersepeda. Yuda pun jadi tak mudah capek saat bermain futsall.