Berita Regional
Pria Ini Berani Tantang Polisi yang Bubarkan Judi Sabung Ayam, Ternyata Anak Anggota DPRD
Seorang pemuda marah dan menantang polisi yang membubarkan acara judi sabung ayam.
TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - Seorang pria berani menantang polisi yang membubarkan acara judi sabung ayam.
Pria tersebut, AS alias PB (32), ternyata merupakan anak dari anggota DPRD Toraja Utara.
Menurut Kabid Humas Polda Sulsel Kombes (Pol) Ibrahim Tompo, AS menantang polisi karena marah acara judi sabung ayam yang diikutinya dibubarkan.
• Berikut Ini 17 Selebriti Dunia yang Meninggal karena Virus Corona
• Muncul Tanda-tanda Merapi Meletus, Ganjar Minta Aktifkan Semua Pengungsian dan Bikin Simulasi
• Hari Ini Terjadi Rentetan 4 Gempa Mag di Atas 5, Pertanda Akan Terjadi Gempa Besar? Ini Jawaban BMKG
• Biodata Para Pemain Sinetron Dari Jendela SMP, Mulai Wulan, Joko hingga Satria
"Pada saat kejadian tersebut, tersangka melakukan perlawanan dengan memberikan pernyataan dan teriakan penghinaan dan mengejar-ngejar petugas dengan menggunakan alat botol (yang dipecahkan)," kata Ibrahim saat konferensi pers di lobi Polda Sulsel, Selasa (7/7/2020).
Pada saat dibubarkan, kata dia, massa yang berada di lokasi tersebut sangat banyak.
Sehingga polisi tidak terpancing untuk meladeni perbuatan AS.
"Kita lihat di video tersebut memang banyak massa, banyaknya massa tersebut akan rawan.
Jadi dari pada ada risiko besar, petugas memilih untuk menenangkan situasi dulu," ujar Ibrahim.
Meski berstatus sebagai anak legislator Toraja Utara, kata Ibrahim, kasus yang dihadapi AS murni urusan pribadi.
"Dia bereaksi dan tidak suka saat dibubarkan.
Mungkin ada egosentris dari personalnya.
Ini yang sedang kita dalami nanti termasuk kita lakukan pendalaman apabila ada pelaku lain," ujar Ibrahim.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel Kombes Didik Agung Widyanarko mengatakan, penangkapan AS berlangsung pada Selasa (7/7/2020) pagi.
AS, kata Didik, melakukan ucapan yang sifatnya menghina institusi kepolisian.
Untuk itu, Didik mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih fokus menjerat pasal penghinaan dan melawan petugas kepada pelaku.