Berita Regional
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Guru Perempuan Tewas Dibunuh, Mayat Tanpa Busana di Dalam Ember
Seorang guru perempuan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya sendiri lantaran diduga menjadi korban pembun
Ironisnya, aksi bejat itu dibantu Ifa Maulaya (19), sang istri yang baru dinikahi 2 minggu.
Sepasang pengantin baru ini pun harus mendekam di balik jeruji besi Polres Pasuruan.
Di hadapan wartawan, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan bertanya ke Moch Tohir alasannya berbuat keji ke korban.
"Saya butuh uang pak, untuk beli sosis dan kopi susu," jawab Moch Tohir.
Jawabannya pun sontak membuat Kapolres geleng - geleng kepala. Sebuah alasan konyol yang disampaikan oleh tersangka.
Namun, tersangka mengakuinya dengan polos. Ia memang membutuhkan uang untuk membeli sosis dan kopi susu.
Tak hanya itu, pria yang masih berusia 27 tahun ini juga mengaku takut dengan orang tua korban.
"Makanya saya bunuh setelah saya rampas perhiasannya, kalau tidak, saya takut sama orang tua dia (korban)," sambungnya.
Tersangka juga mengakui baru dua minggu menikah. Ia mengaku tidak puas dan ingin merasakan sensasi berhubungan seks dengan orang lain.
Istri Bagian Melucuti Perhiasan
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, Moch Tohir dan Ifa Maulaya ini memiliki peran masing - masing dalam kasus persetubuhan, perampasan perhiasan dan pembunuhan ini.
Dijelaskan Kapolres, Moch Tohir ini berperan untuk membujuk korban untuk mau ke rumahnya.
Saat itu, korban sedang bermain dengan teman - temannya di dekat rumah tersangka.
"Tiba - tiba tersangka datang, membawa es krim. Kemungkinan es krim ini sebagai bujuk rayu tersangka agar korban mau ikut ke rumah tersangka," kata Kapolres saat rilis.
Korban tertarik dengan iming - iming yang ditawarkan tersangka. Tak lama, korban pun lantas ikut tersangka ke rumahnya.