Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

MGMP PAI Demak Workshop Peningkatan Kualitas Guru, Kadisdikbud: Implementasi di Lapangan Penting

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti berkomitmen untuk terus menjadi garda depan dalam situasi apapun termasuk kondisi era new normal.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muh radlis
IST
Kegiatan workshop Peningkatan Kompetensi GPAI dalam Implementasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Menyongsong Tahun Pelajaran 2020/2021 yang diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Selasa-Rabu (7-8/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti berkomitmen untuk terus menjadi garda depan dalam situasi apapun termasuk kondisi era new normal.

Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI yang digawangi Syaekudin, guru PAI SMP Negeri 1 Kebonagung melaksanakan kegiatan workshop Peningkatan Kompetensi GPAI dalam Implementasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Menyongsong Tahun Pelajaran 2020/2021.

Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Demak pada Selasa-Rabu, (7-8/7/2020).

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Mahasiswa Doktoral UIN Sunan Kalijaga Yogya Meninggal di Kamar Kos

Pengakuan Tersangka Pembunuh Vanny Yulianita Akhirnya Motifnya Terungkap

Viral Tukang Parkir di Subang Tiba-tiba Datang Minta Uang Padahal Motor Tidak Parkir

Pulang Kerja, Wanita Ini Temukan Surat dari Driver Ojol di Bawah Pintu, Isinya Kini Viral

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kabupaten Demak Drs Eko Pringgolaksito berharap agar kegiatan itu bisa diikuti juga oleh guru mata pelajaran lain.

“Kegiatan yang dilaksanakan oleh GPAI ini bagus sekali dan bisa memberikan dorongan kepada guru mapel lain melaksanakan kegiatan serupa. Kegiatan seperti ini sudah sering dilaksanakan GPAI sebelum pandemi. Dan ini pas sekali dalam situasi pandemi covid-19,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia mengaharapkan kegiatan tersebut jangan hanya sebatas formalitas melainkan betul-betul ada tindaklanjutnya.

“Mohon workshop jangan hanya berhenti, tapi juga implementasi di dalam lapangan. Sehingga dapat dirumuskan pembelajaran yang efektif karena selama ini jika melihat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga kurang efektif,” jelasnya.

Dia mengharapkan, dalam pembelajaran di era pandemi, GPAI maupun guru lainnya di Kabupaten Demak bisa melaksanakan blanded learning.

Maksudnya, yakni ada campuran antara PJJ ditambah dengan pembelajaran yang sifatnya tatap muka. Tetapi harus menggunakan media dan metode yang mengedepankan protokol kesehatan.

“Kami sampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Tolong tidak hanya PJJ, tapi juga mengintegrasikan blanded learning. GPAI kunci pembentukan karakter siswa di sekolah,” ungkapnya.

Dia juga meminta, civitas pendidikan termasuk GPAI untuk menjaga komitmen kuat dan berhati-hati dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Hal itu karena Kabupaten Demak termasuk daerah dengan zona merah.

“Tetap berhati-hati dan jaga imunitas serta jangan mudah tertekan dalam kondisi pandemi seperti sekarang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasi Pais Kankemenag Kabuaten Demak, Azhar Wibowo menekankan, dalam PJJ menjadi suatu keniscayaan saat pandemik.

Karena itu diharapkan GPAI menjadi pelopor dalam pembelajaran di era new normal.

“Diharapkan GPAI menjadi barisan paling depan dalam pembelajaran di era pandemik,” tegasnya.

Penguasaan teknologi, menurutnya menjadi keharusan bagi guru PAI dalam pembelajaran di tengah merebaknya virus corona.

Sudah seharusnya GPAI menguasai teknologi informasi sehingga bisa menggerakan pembelajaran efektif dan efisien.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Drs Subkhan mengingatkan agar setiap guru harus selalu belajar dan berinovasi.

“Jangan hanya siswanya saja yang disuruh untuk belajar, guru juga harus terus belajar dan mengembangkan diri," paparnya.

“Saya percaya MGMP-PAI selalu memberi contoh MGMP lain untuk senantiasa memfasilitasi anggotanya untuk terus berkembang, dibuktikan dengan adanya workshop dan pelatihan yang diselenggarakan akhir-akhir ini," tuturnya.

Sedangkan Pengawas PAI, Endah Sulistyawati, mengungkapkan workshop menjadi keharusan bagi GPAI untuk meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran.

Dia berharap, dengan kegiatan tersebut pembelajaran yang dilaksanakan tetap berkualitas dalam kondisi apapun itu.

“Pembelajaran di rumah ini menjadi ujian. GPAI diuji, yaitu ujian penguasaan pemanfaatan teknologi informasi, sejauh mana kita memanfaatkan gadget dan laptop. Kemampuan dasar yang harus dimiliki yaitu penguasaan teknologi sebagai komunitas civitas pendidikan,” jelasnya.

Dia mengingatkan, peran utama guru PAI yaitu mengawal perilaku keagamaan anak-anak.

GPAI, menurutnya jangan hanya transfer pengetahuan tapi juga mampu mengubah perilaku anak-anak dan mengajak orangtua untuk mengawasi anak.

“Meski katanya gurunya anak-anak sekarang ini TV, HP, dan sejenisnya tapi keberadaan guru tetap sangat penting. Guru PAI dikenang karena nasehat dan keteladanan kita sehingga mereka menjadi anak-anak soleh,” tegasnya. (kan)

Viral 2 Pria Masturbasi di Jalan Laweyan Solo, Direkam Malah Tenang Saja dan Memamerkan

Mengenal Chiara, Dara Cantik Calon Bintang Bulu Tangkis Masa Depan

Karyawan Aston Inn Pandanaran Semarang Dirapid Tes, Bagaimana Hasilnya?

Dian Andriasasi Sebut Penyusunan RUU HIP Harus Pertimbangkan Perspektif Historis

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved