Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tragedi Kebakaran Merenggut Nyawa Warga Kemijen Semarang, Sempat Selamatkan 2 Ponakan Terjebak Api

Wajah Suparmi tampak mendung, suara tahan isakan masih terdengar ketika bercerita tentang anaknya.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Lokasi kebakaran di Kemijen Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wajah Suparmi tampak mendung, suara tahan isakan masih terdengar ketika bercerita tentang anaknya.

Almarhum Ambar (27), anak Suparmi telah berpulang.

Dia meninggal dunia di RSUP Kariadi, Kamis (2/7/2020).

Selepas menahan sakit luka bakar 80 persen yang menjalar di tubuhnya.

Suparmi korban kebakaran yang kehilangan anak dan rumahnya dari kejadian tersebut, Selasa (14/7/2020).
Suparmi korban kebakaran yang kehilangan anak dan rumahnya dari kejadian tersebut, Selasa (14/7/2020). (Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

Baru Sehari Kota Solo Dinyatakan Zona Hitam, Hari Ini Pasien Positif Corona Bertambah 7

Dilatarbelakangi Balas Dendam Sopir, Bus Terjun ke Waduk dan Bunuh 21 Penumpang

Hasan Dipaksa Kerja Meski Sedang Sakit, Dipukuli dan Tak Diberi Makan Selama Tiga Hari

Kemarahan Ganjar Pranowo Soal Solo Zona Hitam: Sing Ngomong Sopo?

"Dia telah berpulang, sekarang tidak ada lagi tulang punggung keluarga kami," ujar Suparmi janda lima anak ini.

Dia menuturkan, anaknya meninggal lantaran mengalami luka bakar.

Luka tersebut terjadi saat menyelamatkan dua keponakanya atau cucu Suparmi, dari kejadian kebakaran yang membakar rumah mereka, Sabtu, (27/6/2020) sekira pukul 22.10 WIB.

Rumah mereka berlokasi di Jalan Purnosari V nomor 12 RT 5 RW 2 Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur.

Sewaktu kejadian kedua keponakan almarhum sedang tidur di kamarnya.

Mengetahui rumah terbakar, penghuni rumah menyelamatkan diri.

Namun tidak sadar di dalam rumah masih ada dua bocah masing-masing Adriyan Muhammad Zaky (7) dan Azura Alfa Risky (5).

Adriyan Muhammad Zaky (7)
Adriyan Muhammad Zaky (7) (Istimewa)
Azura Alfa Risky (5) mengalami sejumlah luka bakar kini menumpang di rumah kerabat neneknya, Selasa (14/7/2020).
Azura Alfa Risky (5) mengalami sejumlah luka bakar kini menumpang di rumah kerabat neneknya, Selasa (14/7/2020). (Istimewa)

"Almarhum sempat dicegah oleh tetangga agar jangan masuk ke rumah karena api sudah membesar, tetapi almarhum nekat masuk," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/7/2020).

Dijelaskan Suparmi, almarhum akhirnya berhasil menyelamatkan dua keponakannya.

Dia membobol atap di lantai dua rumah bagian belakang.

Para warga sudah menunggu di tempat tersebut.

"Dua cucu saya berhasil selamat, korban awalnya juga selamat meskipun alami luka bakar cukup parah," jelasnya.

Informasi yang himpun Tribunjateng.com, ada tiga korban luka bakar dalam kejadian tersebut.

Mereka masing-masing Ambar (27) mengalami luka bakar 90 persen di tubuhnya dengan mendapatkan perawatan di RSUP Kariadi Semarang.

Adriyan Muhammad Zaky (7) mengalami luka bakar 60 persen di tubuhnya.

Dia di rawat di RS Panti Wilasa Citarum Semarang.

Azura Alfa Risky (5) mengalami luka bakar 10 persen di tubuhnya dengan rawat jalan di RS Panti Wilasa Citarum Semarang.

Suparmi mengaku sudah mengikhlaskan kejadian tersebut.

Hanya saja kini dia kehilangan tempat tinggal dan terpaksa harus menumpang di rumah kerabatnya.

Tidak hanya dia, dua cucunya juga ikut menumpang bersamanya.

"Ayah dari dua cucu saya bekerja sebagai sopir truk, ibunya hanya di rumah. Selama ini tinggal bersama kami satu atap," terangnya.

Suparmi menambahkan, tentu tidak nyaman menumpang di rumah orang meski itu masih kerabat.

Namun dia tidak dapat berbuat banyak.

"Inginnya sih rumah dibersihkan, bikin atap seadanya agar bisa dihuni lagi. Tidak enak numpang terus, keluarga kerabat saya rumahnya juga tidak terlalu besar," katanya.

Di tengah kondisi musibah tersebut, Suparmi saat ini juga harus berpikir keras.

Pasalnya dari kejadian itu rumah tetangganya ikut terbakar dan dia harus bertanggung jawab.

"Ini masih berpikir solusinya, ada saudara nanti kami pikirkan," ucapnya.

Melihat kondisi memprihatinkan Suparmi, Tim Semarang Donasi berupaya membantu dengan melakukan penggalangan dana.

Relawan Semarang Donasi, Danang menuturkan, telah bertemu dengan Suparmi dan melihat rumahnya yang ludes dilalap si jago merah.

Sekaligus melihat kondisi dua cucu dari Suparmi Zaky (7) dan Azura (5) yang mengalami sejumlah luka bakar.

"Kami sudah mengobrol dengan Ibu Suparmi, keinginan beliau sederhana hanya ingin tinggal kembali di rumahnya," terangnya kepada Tribunjateng.com.

Danang mengatakan, dari hasil obrolan tersebut pihaknya menggalang donasi untuk biaya pembangunan atap rumah Suparmi.

Paling tidak membutuhkan biaya di kisaran Rp. 10 juta sampai Rp. 15 juta.

"Donasi untuk atap rumah sementara Rp. 4,8 juta," bebernya.

Selain itu, Semarang Donasi juga melakukan penggalangan dana untuk tetangga Suparmi yang rumahnya juga terbakar.

Ketua RT 5 Kelurahan Kemijen, Gatot menegaskan, Suparmi termasuk keluarga tidak mampu.

Dia termasuk penerima bantuan sosial pemerintah Program Keluarga Harapan (PKH).

"Betul Ibu Suparmi termasuk keluarga tidak mampu, janda tidak bekerja hidup hanya mengandalkan dari almarhum," katanya.

Gatot menilai, salut terhadap aksi almarhum Ambar yang menyelamatkan kedua keponakannya kendati harus mengorbankan nyawa.

"Saya sebut dia pahlawan bagi keluarga lantaran semasa hidup berani berkorban menopang keluarga."

"Sampai meninggal pun demi keluarga," jelasnya.

(iwn)

Peternak Sapi Tergabung Aspin Sragen Dapat Bantuan Pendanaan Bank Rp 130 Juta per Orang

Belasan Warga Bonagung Tanon Sragen Tolak Jual Sawah untuk Pabrik Sepatu, Ini Penjelasan Kades

Ini Alasan Presiden Joko Widodo Relokasi Industri di Batang Versi Bupati Wihaji

Kalau di Ruangan ICU Jangan Tunjukin Kamu Lemah, Buktikan Kamu Kuat!

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved