Begal Motor
Kisah Orang Tua Korban Begal Motor di Semarang Maafkan Pelaku Kekerasan pada Anaknya
Mujiyono, ayah korban keganasan pentolan gangster Sukun Stress memaafkan pelaku.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Mujiyono, ayah korban keganasan pentolan gangster Sukun Stress memaafkan pelaku.
Anaknya, Rizal jadi korban keganasan DAR pada Minggu (5/7) silam.
Hingga kini, Rizal hingga kini masih dirawat di RSND Undip.
"Tetap kami maafkan. Ibu Rizal memang masih jengkel, tetapi insya Allah kami tidak dendam," jelas dia, Selasa (14/7).
Mujiono melanjutkan, sangat rindu terhadap tawa riang anaknya yang selama sepuluh hari ini tidak terdengar.
Anak pertama pasangan tersebut tercatat sebagai siswa kelas 3 di SMP Pesantren Terpadu Ulul Abshor Banyumanik.
Setiap berangkat dan pulang sekolah ia selalu diantar orangtuanya.
"Setiap berangkat saya yang mengantar. Pulangnya dijemput ibunya.
Dua hari dalam seminggu dia harus tidur di pondok pesantren untuk mendalami ilmu agama," jelasnya.
Mujiono tidak menyangka anaknya bakal menjadi korban begal.
Setiap malam anaknya tidak pernah keluar rumah.
Bahkan ia juga membatasi anaknya bermain telepon genggam.
"Saya tidak menyangka. Namun bagi kami yang terpenting saat ini adalah kesembuhan Rizal.
Tersangka juga sudah ditangkap polisi," sambungnya.
Sementara mengenai proses penyembuhan sang anak, Mujiono mengatakan jika Rizal sudah dua kali menjalani operasi di bagian kepala belakang.