Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Kisah Suami Istri di Kabupaten Pekalongan Sudah 3 Tahun Tinggal di Bekas Kandang Sapi

pasangan suami istri Chorib (40) dan Koyimah (42) warga Desa Lumeneng, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan harus menempati bekas kandang sapi.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: galih permadi

Menurutnya, ia sudah tiga tahun tinggal di bekas kandang sapi.

"Saya syukuri mas tinggal disini, mau gimana lagi. Saya, sengaja lebih memilih tinggal di bekas kandang sapi, ketimbang di rumah orangtuanya. Karena, di rumah orangtuanya juga sudah penuh keluarga besarnya," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dirinya sama istri tidak mempunyai pekerjaan tetap.

"Pekerjaan saya serabutan, kalau ada orang yang butuh tenaga baru saya dan istri kerja. Kalau tidak ada, saya ngarit di hutan atau kebun orang mas. Kalau tidak mencari batu agar bisa dijual," ungkapnya.

Sementara itu, Koyimah istri Chorib mengatakan, ia sudah tinggal di rumah bekas kandang sapi ini sudah tiga tahun.

"Ada lima orang yang menghuni di sini, yaitu saya, suami dan ketiga anak saya yang berumur 18 tahun, 17 tahun, dan balita," katanya.

Saat disinggung, ketika turun hujan apakah rumah yang ditinggali mengalami bocor? Ia mengungkapkan, bahwa rumah sering bocor kalau hujan.

"Kalau hujan mesti bocor mas, tapi gimana lagi. Sudah saya nikmati mas, bersama suami dan ketiga anak."

"Listrik saja, kami dibantu sama tetangga dan untuk buang air besar harus ke sungai. Karena tidak mempunyai MCK," ungkapnya.

Koyimah menceritakan, dulu ia bersama kedua anaknya tidak makan selama tiga hari. Karena, tidak mempunyai uang untuk beli beras.

"Dulu saya bersama kedua anak saya yang besar pernah tidak makan selama tiga hari, karena tidak punya beras. Alhamdulillah, tetangga sekitar sering membantu memberikan makan untuk saya dan anak-anaknya," imbuhnya.

Dirinya menututurkan, baru pertama kali ia mendapatkan bantuan resmi dari instansi dan lainnya.

"Selama tiga tahun, saya baru mendapatkan bantuan sebanyak ini. Kemarin, dapat bantuan sembako dari desa, kecamatan, BPBD, dinsos, Polsek dan ini dari kejaksaan. Alhamdulillah, saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu," tuturnya.

Terpisah Kepala Desa Lumeneng Urip Widodo mengatakan, warga sering memberikan bantuan kepada keluarga Chorib dengan gotong-royong.

Sedangkan bantuan resmi dari pemerintah, dirinya sendiri terbentur dengan administrasi kependudukan keluarga Chorib.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved