Berita Semarang
Tunda Sejumlah Proyek Akibat Pandemi Covid-19, DPU Semarang Fokus Pemeliharaan Infrastruktur
Proses pembangunan di Kota Semarang cukup terhambat akibat pandemi Covid-19. Hal itu lantaran adanya pemangkasan anggaran untuk penanganan Covid-19.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Proses pembangunan di Kota Semarang cukup terhambat akibat pandemi Covid-19. Hal itu lantaran adanya pemangkasan anggaran untuk penanganan Covid-19.
Beberapa proyek besar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang harus ditunda hingga tahun depan.
Kepala DPU Kota Semarang, Sih Rianung memaparkan, sebelumnya anggaran DPU sebesar Rp 320 miliar kemudian dipangkas untuk refocusing penanganan Covid-19 menjadi Rp 125 miliar.
Adanya pemangkasan anggaran yang cukup besar, ada sejumlah proyek DPU yang harus ditunda. Dia akan menganggarkan kembali dalam APBD murni 2021 mendatang.
Beberapa proyek yang terpaksa ditunda di antaranya normalisasi saluran kawasan Simpanglima dan Jalan Ahmad Dahlan, pembangunan jembatan Semarang Indah, pembangunan jembatan kaca Tinjomoyo, penyempurnaan water fountain atau air mancur menari, pembangunan kolam retensi, peningkatan pengendali banjir, dan lain-lain.
Sementara ini, dengan anggaran tersisa, DPU hanya fokus untuk pemeliharaan saluran, jalan, dan infrastruktur DPU lainnya.
"Dari Rp 320 miliar jadi Rp 125 miliar. Dengan dana tersebut, kami fokus pemeliharaan. Ada dua yakni pengendalian banjir dan rob serta penanganan jalan berlubang dan pemeliharaan taman kota," jelas Rianung usai rapat bersama Komisi C DPRD Kota Semarang, Selasa (14/7/2020).
Meski saat ini belum memasuki musim penghujan, Rianung mengatakan, DPU mulai fokus melakukan perbaikan-perbaikan saluran air sebagai antisipasi terjadinya banjir. Pihaknya bersama BBWS Pemali Juana juga akan memasang pompa di Pasar Waru sebagai pengendali banjir di wilayah tersebut.
DPU juga memaksimalkan fungsi pompa di Sungai Tenggang, Sringgin, Banger, dan Kali Semarang sebagai pengendali banjir di wilayah Kaligawe, Genuk, dan sekitarnya.
"Rob di wilayah Mangunharjo, kami upayakan bersama masyarakat membendung tempat-tempat yang menjadi masuknya air," tambahnya. (eyf)