Berita Sragen
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Dalam Sehari Ditemukan 2 Mayat di Sragen, Ini Penyebabnya
Catur Edy Nugroho (28) warga Kampung Ringinanom, RT 05, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen ditemukan gantung diri di rumahnya
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Dalam sehari, ditemukan dua mayat di Sragen.
Catur Edy Nugroho (28) warga Kampung Ringinanom, RT 05, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen ditemukan gantung diri di rumahnya, Kamis (16/7/2020) malam.
Almarhum ditemukan oleh kakaknya, Partini, (41) ketika akan menengok almarhum karena sedang sakit.
• Bakal Wakilnya Malah Jadi Pendamping Gibran Pilkada Solo 2020, Ini Ungkapan Kecewa Achmad Purnomo
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Febrian Tewas Kecelakaan Terjatuh Lalu Terseret di Kolong Truk
• Nama Indonesia Tercoreng, Sepeda Kemanusiaan Brompton Seri Wheels for Heroes Malah Diperjualbelikan
• Kisah Kinem Boyolali Derita Kanker: Suruh Foto Pegang Kertas Nominal, Uang Bantuan Tidak Diterima
Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo melalui Kapolsek Sragen AKP Mashadi mengatakan kejadian diketahui pukul 21.30 WIB.
"Partini kala itu masuk lewat pintu belakang, namun saat itu juga dirinya melihat sang adik sudah tergantung menggunakan tali tambang berwarna hijau," kata Mashadi.
Mengetahui hal tersebut Partini kemudian meminta tolong kepada suaminya, Agus Widodo (45) untuk menolong menurunkan korban.
Setelah korban berhasil diturunkan, korban dalam kondisi masih bergerak.
Akan tetapi beberapa saat kemudian korban sudah tidak bergerak.
"Ketika dicek ternyata korban sudah tidak bernafas.
Selanjutnya ketua RT setempat melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Sragen Kota," katanya.
Mashadi menyampaikan pihaknya menemukan barang bukti tali tambang warna hijau dengan panjang dua meter.
Menerima laporan tersebut Polsek Sragen berkoordinasi dengan Inafis Polres dan tim dokter Puskesmas Sragen dan melakukan pemeriksaan medis.
"Korban juga sudah diserahkan kepada keluarga, pihak keluarga menolakan untuk dilakukan autopsi," katanya.
Sementara hasil pemeriksaan tidak adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban, korban meninggal dunia akibat sumbatan jalan nafas akibat jeratan di leher.
Selain itu, penemuan mayat juga ditemukan di Dukuh Nglangak RT 002, Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kamis pagi.