Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Cegah Covid-19, Para PSK Ini Kerja Pakai Masker hingga Jas Hujan Transparan 

Menurut mereka, rekomendasi itu diberikan oleh Organisasi Pekerja Malam Bolivia (OTN-B), demi menjaga keamanan semua orang

Editor: muslimah
REUTERS/DAVID MERCADO
PSK di Bolivia bekerja memakai masker, pelindung wajah, dan jas hujan tembus pandang, demi melindungi diri dari Covid-19. Foto diambil saat mereka sedang menanti pelanggan di sebuah kelab malam di La Paz, 15 Juli 2020. 

TRIBUNJATENG.COM - Banyak Pekerja Seks Komersial ( PSK) di Bolivia mengatakan akan kembali bekerja dengan memakai jas hujan tembus pandang.

Selain itu, pakaian lain yang digunakan sebagai pelindung adalah sarung tangan dan menyemprotkan cairan pemutih di tempat-tempat tertentu.

Menurut mereka, rekomendasi itu diberikan oleh Organisasi Pekerja Malam Bolivia (OTN-B), demi menjaga keamanan semua orang.

Prostitusi di negara Amerika Selatan itu legal dan diatur di rumah bordil berlisensi.

Setelah menerapkan lockdown pada Maret, kini pembatasan sedikit diringankan di Bolivia.

Tersangka Pembunuhan Remaja di Pekalongan Pernah Terlibat Kasus yang Sama, Adakah Tersangka Lain?

Kasus Covid-19 di Solo Bertambah 43 Kasus, Kini Tembus 166 Kasus dan Pecahkan Rekor

Kisah Petaka Cinta Segitiga, Istri Sah dan Oknum ASN sebagai Pelakor, Ketiganya Mendekam di Penjara

Promo JSM Superindo 17-19 Juli 2020, Diskon Akhir Pekan Buah hingga Minyak, Berikut Daftarnya

Akan tetapi beberapa pekerjaan - termasuk PSK - masih dibatasi jam kerjanya, dan jam malam juga masih berlaku di sana.

Dilansir dari BBC pada Kamis (16/7/2020), Vanesa yang merupakan single mother dari dua anak mengatakan, dia perlu bekerja untuk membiayai studinya.

"Klien-klien kami menghargai masalah keselamatan, bahwa kami mengambil langkah-langkah ini demi keamanan kami, tapi juga untuk mereka," katanya.

Pekerja lainnya yang bernama Antonieta mengatakan, dia memakai masker wajah kertas, kacamata plastik, sarung tangan, dan jas hujan.

Dia juga menyemprotkan cairan pemutih ke tiang yang digunakannya saat menari di rumah bordilnya.

"Pakaian biosekuriti memungkinkan kami bekerja dan melindungi diri kita sendiri," ucapnya dikutip dari BBC.

OTN-B bulan lalu bertemu dengan Kementerian Kesehatan Bolivia, untuk menyerahkan buku setebal 30 halaman yang berisi panduan menjaga keamanan bagi wanita.

Lily Cortes sebagai perwakilan dari serikat PSK Bolivia mengatakan, ini adalah masa sulit bagi semua orang, tetapi pembatasan menempatkan perempuan pada risiko besar.

"Kami juga bagian dari masyarakat Bolivia, kami adalah pekerja seks, wanita, bibi, dan nenek yang juga harus khawatir tentang jam kerja kami."

"Sayangnya para pekerja seks akan bekerja di jalanan dan hasilnya akan lebih buruk," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved