Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pemkot Semarang Gelar Konser Adaptasi New Normal Covid-19 Bertamu 50 Orang, Tanpa Berdesakan

Pemerintah Kota Semarang mendukung para musisi lokal kembali berkarya di tengah pandemi Covid-19.

Tribun Jateng/ Eka Yulianti Fajlin
Disbudpar Kota Semarang bersama beberapa musisi lokal menggelar konser adaptasi, Sabtu (18/7/2020) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang mendukung para musisi lokal kembali berkarya di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan konser musik pun diperbolehkan dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti konser musik adaptasi yang digelar oleh beberapa musisi lokal dan didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Sabtu (18/7/2020) malam di Rooftop Artotel Semarang .

Konser musik adaptasi yang menghadirkan tiga musisi lokal yaitu Rumi, Bianca Shakila, dan Hendra Kumbara merupakan contoh pertunjukan seni di tengah pandemi. Pengelenggaraannya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, pebelian tiket dilakukan secara online dengan mengisi data untuk proses skrining. Jika terdapat pembeli yang berpotensi Covid-19, dilakukan tes terlebih dahulu. Para musisi juga wajib menjalani swab tes untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat.

"Konser adaptasi ini memang melalui perdepatan yang cukup sengit. Perjuangan untuk konser adaptasi cukup berat, bagaimana harus menjaga seniman dan semua yang terlibat disini aman," kata Iin, sapaannya.

Selain harus memastikan semua yang terlibat dalam konser aman, sambung Iin, konser musik adaptasi juga tak seperti konser biasanya. Tidak ada desak-desak antarpenonton. Kapasitas penonton dibatasi hanya 50 orang saja sesuai dengan aturan pembatasan kegiatan maayarakat (PKM).

Selanjutnya, setiap penonton harus dicek suhu tubuh sebelum masuk ke area konser dan wajib memakai masker. Penyelenggara sudah mengatur tempat duduk agar social distancing atau jaga jarak tetap diterapkan.

Konser adaptasi ini memang menjadi contoh pertunjukan seni indoor di era new normal. Kedepan, Iin akan menyiapkan konsep-konsep kegiatan seni dan budaya lainnya. Bahkan, konser secara drive ini atau menonton di dalam mobil akan menjadi inovasi yang dipertimbangkan di era new normal.

"Akan ada simulasi di TBRS untuk kegiatan budaya wayang. Wayangnya nanti unik karena ada masker-maskernya. Sentuhan-sentuhan yang biasanya dilakukan dalam kegiatan seni harus dihindari. Nanti ada lagi konsep konser baru seperti drive in dalam waktu dekat," paparnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu turut menyaksikan konser adaptasi new normal. Dia mengapresiasi kegiatan tersebut karena di masa pandemi, para musisi lokal masih tetap bisa berkarya. Pemkot pun mendukung hal itu.

"Ini satu dukungan dimana memang seharusnya walaupun pandemi, bukan berarti mematikan karya para seniman. Pemkot sangat mendukung hal seperti ini, tentu harus kolaborasi para seniman dengan Disbudpar," terang Ita, sapaannya.

Pihaknya ingin musisi bisa berkreasi namun disisi lain harus memikirkan keamanan penonton. Karena itu, setiap penyelenggaraan konser musik harus mengajukan rekomendasi kepada gugus tugas melalui Disbudpar dan mengajukan izin kepada Polrestabes Semarang.

"Selain rekomendasi dari disbudpar juga harus mendapat izin dari kepolisian. Untuk tempat ke Disbudpar, tapi untuk event harus melibatkan Polrestabes," ucapnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved