Berita Kendal
Pedagang Pisang Wonosobo Tertipu Pesanan Fiktif Mengaku Warga Kendal Sempat Dibully Netizen
Nasib apes dialami Hartoyo pedagang pisang yang ditipu seseorang mengaku warga Kendal.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: galih permadi
"Ya namanya orang dagang, padahal biasanya gak pernah kena tipu begini.
Saya prinsipnya menjual kepada pelanggan yang serius.
Nah dia terus meyakinkan saya dengan menjanjikan transfer uang dulu.
Saya bilang, 'Sudah dihitung di sana saja nanti dibayar di lokasi. '
Saya kemudian dikirimi foto KTP," katanya.
Setelah keduanya sepakat, Hartoyo menata pesanan pisangnya pada Kamis (16/7/2020) malam.
Dia berangkat ke lokasi pengiriman pada tengah malam agar bisa sampai pagi hari.
Hartoyo sempat mengirim pesan singkat kepada pemesan perihal keberangkatannya membawa pisang disertai foto barang di pikap.
"Saat itu dibalas, 'Hati-hati.'
Baru saya sampai sekitar pukul 05.00 pagi dekat dengan titik lokasi," terangnya.
Hartoyo menelepon dan mengirimi pesan singkat kepada pemesan namun tidak ada jawaban.
Ia pun menanyakan rumah pemesan sesuai KTP kepada warga sekitar.
Setelah sampai di depan rumah yang dicari, seorang laki-laki dewasa justru keluar menegur Hartoyo yang hendak menurunkan pisang dari pikap.
"Saya kaget, ada bapak-bapak disusul perempuan sepertinya istrinya, keluar dan bicara nada tinggi.
Minta saya jangan menurunkan pisang itu.
Kata dia anaknya tidak pernah pesan sama sekali.
Saya diajaknya duduk, saya bingung di situ.
Si bapak tidak mau menerima pisangnya dan meminta saya lapor ke Polda Jawa Tengah," jelasnya.
Hartoyo mengaku sudah berusaha meyakinkan pria tersebut dengan menunjukkan pesan WA beserta KTP yang dikirimkan.
Begitu pula pemilik rumah menunjukkan HP milik sang anak sementara anaknya tak keluar rumah.
Kata Kepala Desa
Kepala Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Dasuki, berharap pihak kepolisian bisa mengusut tuntas teror yang dialami warganya.
Saat ditemui tribunjateng.com, Sabtu (18/7/2020), Dasuki mengatakan, kejadian teror berupa pesanan fiktif di desanya sudah berlangsung 2 tahun terakhir.
Katanya, warga yang dituju adalah seorang perempuan dalam satu keluarga saja.
"Korban tidak merasa memesan barang, namun barang berdatangan.
Tidak tahu siapa yang berulah," terangnya.
Katanya, tak hanya pisang satu pikap saja, beberapa barang lain seperti batu bata, lemari, perabot rumah, kelapa dan beberapa barang lain datang dari luar daerah.
Padahal, yang bersangkutan tidak merasa memesan barang tersebut.
Namun alamat yang dituju pedagang benar tertuju pada rumah perempuan tersebut.
"Yang saya heran mereka datang dari luar daerah, jauh-jauh.
Kadang memesan lewat media sosial dengan mengatasnamakan warga kami, terkadang lewat whatsapp," ujarnya.
Adanya pesanan bodong tersebut selain mengusik ketenangan keluarga korban juga membuat resah warga lain.
Kata Dasuki, sang korban pernah dibawa ke Batam dan Jawa Timur agar terhindar dari order yang mengatasnamakan dirinya.
Namun, oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut tetap mengejar korban tersebut.
"Di Batam pernah tetap diteror, sampai di Jawa Timur pun juga.
Kasihan sampai stres dia dan orangtuanya," tuturnya.
Dasuki melanjutkan, tak hanya pesan bodong, sebagian warga lain juga mendapatkan teror dalam bentuk berbeda.
Termasuk foto istrinya sendiri yang dipajang di biro jodoh pada media sosial.
Warga lain perangkat desa hingga guru yang difitnah mencuri, penculikan, dan berkata kasar kepada pemerintah.
Ia berharap aparat penegak hukum mengambil sikap tegas dan mengusut tuntas oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.
Hal itu guna membuat rasa aman warga Jungsemi dalam beraktifitas sehari-hari.
"Kami sudah laporkan ke pihak Polres Kendal.
Namun saat ini belum ada tindak lanjut.
Saya harap usut tuntas kejadian ini karena korbannya sudah banyak," tegasnya. (Sam)
• Maria Warga Salatiga Panik Kartu ATM Tak Bisa Digunakan, Pria Ini Pura-pura Membantu, Lalu Uang Raib
• Tak Ada Hujan, Bukit Stonen Gajahmungkur Semarang Mendadak Longsor Bikin Warga Was-was
• Kisah Pak Tan Semarang Hidup Tanpa Lambung dan Ginjal, 25 Tahun Bersahabat dengan Kanker Ganas
• Ancaman Komjen Listyo Sigit Prabowo Babat Habis Polisi Kongkalikong dengan Buronan Djoko Tjandra