Virus Corona Jateng
Satu Panitera Meninggal Karena Covid-19, Seluruh Hakim dan Pegawai PN Semarang Jalani Tes Swab
Tes swab terhadap 200-an orang hakim, panitera dan pegawai itu dilakukan di PN setempat, Senin (20/7/2020)
Penulis: m zaenal arifin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seluruh hakim, panitera dan pegawai Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjalani tes swab menyusul adanya seorang panitera muda hukum yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Tes swab terhadap 200-an orang hakim, panitera dan pegawai itu dilakukan di PN setempat, Senin (20/7/2020). Satu per satu hakim, panitera dan pegawai mengikuti tes tersebut.
Para petugas medis dengan menggunakan perlengkapan pelindung diri, mengambil cairan dari dalam hidung dan menyimpannya dalam alat yang sudah disediakan.
• Hengky Kurniawan Endorse Raffi Ahmad Saat Kampanye, Suami Nagita Slavina: Lu Mau Jadi Apa Sih?
• Kisah Shaka Bayi yang Tidur Hampir Satu Tahun Ini, Pernah Dibawa ke Dokter hingga ke Ningsih Tinampi
• 5 Resep Memasak Gulai Kambing Enak, Mudah, Sedap dan Anti Prengus untuk Sajian Idul Adha 2020
• Promo Superindo Hari Kerja 20-23 Juli 2020, Diskon Berbagai Produk, Ini Daftarnya
"Ada 200-an yang menjalani tes swab meliputi hakim, panitera hingga pegawai. Ini untuk antisipasi.
Kita tidak mau kecolongan lagi," kata Wakil Ketua PN Semarang, Andreas Purwantyo Setiadi.
Dikatakannya, PN Semarang sebelumnya juga sudah kita lakukan upaya antisipasi lainnya di antaranya tes rapid dan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan dan lingkungan.
Bahkan saat ini dua ruangan ditutup sebagai langkah antisipasi penularan.
"Ada dua ruangan yang kita sterilkan atau kita tutup.
Dua ruangan itu ruang panitera muda hukum dan panitera pengganti.
Jika hasil tes ini ada yang positif, nanti langsung kita laporkan ke pimpinan untuk diambil langkah yang harus dilakukan," ucapnya.
Andreas mengungkapkan, usai dilantik sebagai panitera muda hukum pada PN Semarang, panitera muda ini sempat menjalankan tugasnya memandu persidangan.
Bahkan Endang juga sempat berinteraksi dengan beberapa orang termasuk dengan dirinya.
"Usai dilantik, almarhum sempat menjalankan tugas dan menghadap ke saya.
Almarhum melaporkan kalau sedang sakit," tambahnya.
Karena kondisi sakit itu, Endang kemudian menjalani perawatan di RSUD Salatiga.