Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Senangnya Para Petani Desa Clapar Banjarnegara Dibuatkan Jalan Usaha Tani

Selain infrastruktur jalan raya, Jalan Usaha Tani (JUT) ternyata tak luput dari perhatian Pemkab Banjarnegara.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Istimewa
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dan jajarannya meninjau jalan usaha tani di Desa Clapar Kecamatan Madukara 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Selain infrastruktur jalan raya, Jalan Usaha Tani (JUT) ternyata tak luput dari perhatian Pemkab Banjarnegara.

Meski bukan jalan utama untuk lalu lintas kendaraan, jalan tani berperan vital untuk menunjang perekonomian masyarakat.

Jalan tani menghubungkan komplek lahan pertanian ke jalan raya.

4 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang Menyerahkan Diri ke Polisi Diantar Orangtua

6 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang, Pas Dikejar Pamerin Pedang

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ibu & Anak Warga Ungaran Semarang Tewas Terlindas Bus Hino

Ancaman Komjen Listyo Sigit Prabowo Babat Habis Polisi Kongkalikong dengan Buronan Djoko Tjandra

Keberadaan jalan tani memudahkan petani untuk mengakses lahan pertanian.

Mereka pun lebih mudah mengangkut hasil panen karena kendaraan bisa mengakses komplek pertanian.

Petani pun bisa menghemat ongkos transportasi hingga pendapatan meningkat.

Karenanya, masyarakat Dukuh Lingsar Desa Clapar Kecamatan Madukara menyambut gembira pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Blok Lingsar Dukuh Sinanjer.

Jalan rabat beton itu sepanjang 320 meter x 2 meter serta setapak dengan panjang 163 meter x 0,5 meter.

Pembangunan jalan tani itu bersumber dari dana Bantuan Pemerintah Tahun 2020 sebesar Rp 100 juta.

Hari ini, Selasa (21/7/2020), jalan itu diresmikan oleh Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.

Kades Clapar, Somad, mengatakan, pembangunan JUT sangat bermanfaat untuk keberlangsungan usaha tani khususnya petani salak dan hasil bumi lainnya, di desa Clapar Blok Lingsar Dukuh Sinanjer.

“Yang pasti jalan ini akan memangkas waktu dan biaya usaha tani. Petani salak dengan mudah bisa melangsir hasil panen ke jalan raya untuk segera diangkut ke pasar,” katanya, Selasa (21/7)

Ia pun berharap, dengan adanya jalan tersebut, biaya produksi jadi berkurang hingga kesejahteraan petani meningkat.

Bongkar muat barang yang sebelumnya diakukan dengan tenaga manusia, kini bisa digantikan mesin kendaraan sehingga lebih praktis.

Menurut Somad, selama ini, sebelum jalan dibangun, petani merasa kesulitan soal transportasi untuk mengangkut salak dan hasil bumi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved