Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Sepasang Kekasih Buang Bayi: Dari Berzina Lalu Hamil dan Melahirkan, Buang Anak karena Malu

Polsek Gunungpati Semarang menangkap pasangan yang buang bayi hasil hubungan gelap mereka. Keduanya adalah Andik Susanto (25) dan Ika Isriani.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNJATENG.COM, GUNUNGPATI - Polsek Gunungpati Semarang menangkap pasangan yang buang bayi hasil hubungan gelap mereka.

Keduanya adalah Andik Susanto (25) dan Ika Isriani.

Pasangan itu membuang bayi mereka di Jalan Mr. Kusbiyono Kelurahan Patemon RT 1 RW 5 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Sabtu (4/7) lalu.

Ibu bayi malang itu, Ika mengatakan, semula ia tak mau membuang buah hatinya.

Tanpa Menawar, Ada Warga‎ Semarang Siap Beli Tanah dan Mempersunting Janda Cantik Kudus

Ridho Kembaran Rizki D Academy Peluk Lesti Kejora dan Bisikkan Pesan Ini di Pesta Pernikahan

Ini Wajah Dua Pelaku Pembuangan Bayi di Gunungpati Semarang, Dibuang karena Ayah Malu

DPRD Sepakat Makzulkan Faida Bupati Perempuan Pertama di Jember, Ini Penyebabnya

Namun, ia terus dipaksa Andik.

Bahkan, Andik mengancam hendak membunuh bayi tersebut jika tak mau membuangnnya.

Sebelum dibuang, pasangan itu sempat merawat anaknya selama tiga minggu.

Ancaman Andik untuk membunuh bayinya ternyata tak hanya isapan jempol.

Andik sempat membekap anaknya. Tak ayal, Iak pun takut.

Ia lalu menuruti permintaan Andik untuk membuang bayi hasil hubungan gelap mereka.

"Saya sebenarnya tidak rela.

Namun di pikiran saya waktu itu, dibanding anakku mati dibunuh bapaknya lebih baik ia diadopsi orang lain," kata Ika di Mapolsek Gunungpati, Rabu (22/7) kemarin.

Ika mengaku, sempat mengajak Andik untuk kembali ke lokasi tempat mereka membuang bayi.

Namun permintaan itu ditolak Andik. Setelah itu, Ika memutuskan hubungan dengan Andik.

Ia memilih kembali ke rumah orangtuanya di Kendal.

"Saya menyesal dan tiap malam menangis ingat anak saya," ucap Ika.

Di tempat yang sama, Andik mengakui perbuatannya.

Tak hanya mengancam hendak membunuh anaknya, Andik juga kerap mengamuk.

Ia kerap memukul tembok dan membanting piring.

Tujuannya untuk menakut-nakuti Ika agar mau membuang bayinya.

Polisi mengecek kondisi bayi yang ditemukan di Patemon, Gunungpati, Kota Semarang di puskesmas setempat, Sabtu (4/7/2020). (Istimewa)
Polisi mengecek kondisi bayi yang ditemukan di Patemon, Gunungpati, Kota Semarang di puskesmas setempat, Sabtu (4/7/2020). (Istimewa) (Istimewa)

Andik mengatakan, alasannya membuang bayinya itu lantaran malu punya anak sebelum menikah.

Namun demikian, kata Andi, sejak awal hamil, Ika sudah mengajaknya menikah.

Hanya saja, ia menolak ajakan Ika yang sudah dipacarinya selama dua tahun itu dengan alasan masih menganggur.

"Kami sudah dua tahun menjalin hubungan, Ika sering ajak menikah namun saya belum siap karena masih menganggur," ujarnya.

Sedangkan Kapolsek Gunungpati, Kompol R Arsadi K Safrianto mengatakan, Ika dan Andik ditangkap di rumah masing-masing.

Ika merupakan warga Kertosari, Singorojo, Kendal.

Sedangkan Andik tercatat sebagai warga Tambakaji, Ngaliyan, Semarang.

Kapolsek menambahkan, bayi anak Ika dan Andik kini berada di Panti Pelayanan Sosial Kota Semarang.

Bayi itu dinami Alfario Aditya Susanto. Alfario punya tanda lahir mencolok di tangan kanannya.

Saat ini, kata Kapolsek, Alfario dalam kondisi sehat dan dirawat dengan baik.

Menurut Kapolsek, sudah banyak warga yang mengajukan diri untuk mengadopsi Alfario.

Sejauh ini, lanjut Arsadi, sudah ada 24 orang yang sangat serius ingin mengadopsi bayi tersebut.

Namun mengenai adopsi, Kapolsek mengatakan jika itu sepenuhnya merupakan kewenangan panti.

"Bayinya dalam kondisi sehat dan dirawat dengan baik. Banyak yang ingin adopsi.

Soal adopsi, itu sepenuhnya kewenangan panti," katanya.

Sementara untuk Ika dan Andik, polisi menjeratnya dengan Undang-undang Perlindungan Anak. Keduanya ini terancam hukuman lima tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan bayi laki-laki tak diketahui identitasnya ditemukan di depan ruko di Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Sabtu (4/7/2020) pagi tadi.

Warga sekitar menemukan bayi tersebut dengan sebuah selendang, topi, botol susu, dot dan sebungkus susu bubuk.

Awalnya, seorang saksi bernama Trisnani (58), warga Pakintelan Gunungpati yang juga seorang dosen di Unnes mendengar suara tangisan bayi saat sedang melakukan jalan sehat.

Kemudian ia mendekat dan mengangkat bayi itu lantaran tampak kedinginan.

Trisnani segera menghubungi Polsek Gunungpati dan polisi membawa bayi itu ke puskesmas setempat.

Polisi juga tengah melakukan penyelidikan dalam peristiwa ini.

Bayi tersebut sempat dibawa ke Puskesmas Sekaran.

Kemudian siang harinya dipindah ke Puskesmas Gunungpati yang melayani rawat inap.

Dari penuturan seorang perawat di Puskemas Gunungpati, bayi datang dalam kondisi sehat.

Bayi itu diperkirakan berumur sekitar tujuh hingga sepuluh hari.

“Melihat sudah puputan atau sisa tali pusat sudah lepas berarti berumur sekitar seminggu,” ungkap Heri Putranto ketika ditemui Tribunjateng.com di puskesmas itu.

“Bayi tersebut saat ini dirawat oleh bidan di puskesmas kami.

Informasi yang saya dapat, pihak Dinas Sosial Kota Semarang akan mendatangi puskesmas pada Senin pekan depan,” imbuhnya.

Sementara itu, Heri juga mengatakan bahwa usai kabar penemuan bayi tersebut tersebar, Puskemas Gunungpati terus didatangi pengunjung.

Mereka yakni para warga yang ingin mengadopsi atau melihat kondisi bayi itu.

“Sejak bayi dipindah ke sini siang tadi, banyak yang datang sampai malam ini karena ingin menjenguk, melihat, memberi sumbangan dan kemungkinan ingin mengadopsi,” katanya.

Meskipun demikian, pihak puskesmas tidak memperkenankan adanya pengunjung maupun penjenguk untuk datang lantaran kebijakan yang diambil selama masa pandemi Virus Corona saat ini.

“Mereka kemudian tidak masuk dan melihat (bayi) dari luar saja,” ujar Heri.

Saya tidak mengetahui secara pasti ada berapa yang datang karena tadi perawat dan bidan di sini sedang fokus menangani pasien yang mau melahirkan.

Tapi jumlahnya cukup banyak,” lanjutnya.

Ketika Tribunjateng.com tiba di puskesmas, sejumlah pengunjung tersebut  tidak terlihat di sana.

Heri berharap bahwa pihak kepolisian dapat segera menemukan orangtua dari bayi tersebut. (tribunjateng/rez/iwn)

Bagaimana Kabar Mantan Gelandang PSIS M Yunus Pascacedera Parah? Begini Kondisinya Sekarang

Kejati Jateng Sudah Selamatkan Rp 45 M Uang Negara

Parma vs Napoli : Drama Tiga Penalti Saat Napoli Tersungkur di Kandang Parma

BERITA LENGKAP: 7 Pelaku Perampokan Rp 2,2 Miliar di Kudus Ditangkap, Ini Kronologi Lengkapnya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved