Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Banjir Bandang Luwu Utara Tidak Berkaitan dengan Gempa, Ini Penjelasan Resmi BMKG

Hampir 15.000 penduduk setempat mengungsi karena rumah mereka rusak diterjang banjir bandang

Editor: muslimah
ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE
Warga mengangkat barang miliknya melewati material lumpur di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/7/2020). Pascabanjir bandang sejumlah warga yang terdampak mulai mengambil barangnya yang masih bisa digunakan. 

Banjir Bandang Luwu Utara Tidak Berkaitan dengan Gempa, Ini Penjelasan Resmi BMKG

TRIBUNJATENG.COM - Banjir bandang sempat melanda Masamba, Kabupaten Luwu Utara pada Senin malam (13/7/2020).

Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Makassar Rizal mengatakan, data korban yang meninggal akibat banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, hingga Senin (20/7/2020) pagi sudah ditemukan 38 orang dan 11 orang masih dalam pencarian.

Hampir 15.000 penduduk setempat mengungsi karena rumah mereka rusak diterjang banjir bandang.

Sebelum Dihabisi, NF Sempat Memeluk Suaminya dan Ucapkan 1 Permintaan

Promo JSM Superindo, Daftar Lengkap Diskon Akhir Pekan Mulai Sabun Minyak Goreng hingga Makanan

Pertemuan Pertama Lesti dan Rizky Billiar Salah Tingkah, Saling Terpesona hingga Rayuan Gombal

Atta Halilintar Pakai Baju Kembaran dengan Aurel Hermansyah, Bahas Soal Cita-cita

Banjir bandang yang terjadi karena curah hujan sedang hingga lebat terjadi dengan intens, dan membuat tiga sungai di Luwu Utara meluap.

Ketiga sungai tersebut yaitu Sungai Rongkong di Kecamatan Sabbang, Sungai Meli di Kecamatan Baebunta dan Sungai Masamba di Masamba.

Berkaitan dengan banjir bandang Luwu ini, ada isu yang menyebutkan bahwa banjir bandang dipicu oleh longsoran akibat gempa tektonik.

Menanggapi persoalan isu tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) memberikan analisisnya terkait getaran gempa bumi yang dirasakan masyarakat sekitar dan juga kejadian banjir bandang tersebut.

Memang ada getaran gempa Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc membenarkan bahwa beberapa kali wilayah Kabupaten Luwu Utara merasakah getaran gempa.

Namun, hal ini tidak berkaitan dengan banjir bandang yang terjadi.

Getaran gempa di Luwu Utara terjadi pada waktu berikut:

  • Gempa Luwu Utara pada 25 Agustus 2017 (Magnitudo M 4,3) dirasakan dengan skala intensitas III MMI
  • Gempa Luwu Utara pada 8 April 2020 (M 5,0) dirasakan dengan skala intensitas II MMI
  • Gempa Luwu Utara pada 11 April 2020 (M 4,2) dirasakan dengan skala intensitas II MMI
  • Gempa Luwu Utara pada 13 Juni 2020 (M 4,2) dirasakan dengan skala intensitas II MMI

Untuk diketahui, skala intensitas II-III MMI masih dalam kategori getaran ringan yang dirasakan oleh beberapa orang hingga dirasakan seperti truk berlalu.

"Getaran gempa semacam ini belum mampu memicu terjadinya longsoran," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya.

Lihat Foto Sebuah manekin anatomi tubuh berada di sekitar tumpukan material lumpur dan kayu pasca banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (19/7/2020).

U

Pasca-banjir bandang sejumlah warga yang terdampak mulai mengambil barangnya yang masih bisa digunakan.(ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE) 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved