Berita Viral
Banjir Bandang Luwu Utara Tidak Berkaitan dengan Gempa, Ini Penjelasan Resmi BMKG
Hampir 15.000 penduduk setempat mengungsi karena rumah mereka rusak diterjang banjir bandang
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, tidak ada catatan adanya aktivitas gempa tektonik di wilayah kabupaten Luwu Utara menjelang terjadinya banjir bandang.
"Sehingga, peristiwa banjir bandang yang terjadi tidak ada kaitannya dengan kejadian longsoran yang diakibatkan gempa," jelasnya.
Banjir bandang disebabkan curah hujan tinggi
Kendati saat ini 64 persen Zona Musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Namun, sejumlah wilayah lainnya memang justru harus tetap mewaspadai curah hujan yang bisa terjadi dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi.
Berdasarkan pengukuran hujan sampai ke Bumi dan estimasi dari satelit cuaca, memperlihatkan bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir bandang di Luwu Utara pada (13/7/2020) adalah akumulasi curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari sebelumnya.
"Dengan intensitas sedang hingga lebat yang turun di wilayah Masamba dan sekitarnya, terutama di wilayah perbukitan sebelah utara dan timur laut," imbuh Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam siaran resminya.
BMKG menyebutkan, untuk mengetahui penyebab banjir bandang yang sesungguhnya diperlukan kajian yang komprehensif berdasarkan data lapangan.
Khususnya kondisi daerah aliran sungai dan kondisi lahan di wilayah hulu, apakah terjadi penggundulan hutan atau konversi lahan yang dapat memicu terjadinya peningkatan aliran permukaan (run off), sehingga memicu terjadinya banjir bandang.
• SPG Rokok Terlibat Prostitusi Online, Ada 2 Jenis Tarif, Short Time dan Menemani Sepanjang Hari
• Sebelum Dihabisi, NF Sempat Memeluk Suaminya dan Ucapkan 1 Permintaan
• Promo JSM Superindo, Daftar Lengkap Diskon Akhir Pekan Mulai Sabun Minyak Goreng hingga Makanan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BMKG Jelaskan, Banjir Bandang Luwu Utara Tidak Berkaitan dengan Gempa