Berita Kesehatan
Sering Lupa? Waspadalah, Penanda Ada Masalah Serius pada Kesehatan
Sering lupa atau hilang ingatan tentang apa yang kita dengar, lihat, atau lakukan adalah hal yang normal. Hal tersebut juga bisa menjadi bagian norma
TRIBUNJATENG.COM - Sering lupa atau hilang ingatan tentang apa yang kita dengar, lihat, atau lakukan adalah hal yang normal.
Hal tersebut juga bisa menjadi bagian normal dari penuaan.
Di sisi lain, sering lupa juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius, seperti demensia, cedera otak, atau gangguan kesehatan mental.
• Soal Pemakzulan Bupati Jember, Mendagri Tito Karnavian Tunggu Putusan Mahkamah Agung
• Hasil Tes Swab Jokowi Seusai Ketemu Purnomo: Alhamdulillah Negatif, Ibu Juga Negatif Covid-19
• Tanpa Menawar, Ada Warga Semarang Siap Beli Tanah dan Mempersunting Janda Cantik Kudus
• Selama Pandemi, Reza Kaca Film Terapkan Protokol Kesehatan Ketat dan Beri Layanan Home Service
Memori jangka pendek berfungsi untuk menyimpan sejumlah informasi kecil yang baru saja diambil.
Memori jangka pendek yang tidak bisa berfungsi optimal bisa membuat kita rentan lupa atau mengalami hilang ingatan.
Ciri-ciri orang yang memiliki gangguan memori jangka pendek antara lain:
- sering menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali
- sering lupa di mana meletakan sesuatu
- sering melupakan sesuatu yang baru dilihat, didengar, atau dilakukan.
Gangguan memori jangka pendek ini juga bisa membuat penderitanya tidak bisa merawat diri sendiri dan melakukan aktivitas harian dengan maksimal.
Ada beberapa hal yang membuat memori janka pendek tidak berfungsi optimal, berikut penyebabnya:
- penuaan
- demensia
- tumor otak
- penggumpalan darah atau pendarahan di otak
- cedera kepala
-
gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan
-
gangguan penggunaan narkoba
-
tekanan emosional
- penyakit atau kondisi yang merusak jaringan otak, seperti penyakit Parkinson atau penyakit Huntington
- kurang vitamin atau mineral tertentu
- kurang tidur
-
konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk statin, obat cemas, dan obat anti kejang
-
gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Gangguan memori jangka pendek bisa saja menyebabkan hilangnya memori jangka panjang.
Biasanya, hal ini disebabkan penyakit tertentu seperti demensia, alzheimer, parkinson, atau huntington.