Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Dampak Belajar Daring, PKB Kudus Temukan Banyak Ibu Lampiaskan Emosi pada Suami & Anak

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Kudus menyoroti sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menggunakan sistem daring.

Penulis: raka f pujangga | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Raka F
Ketua Fraksi PKB DPRD Kudus, Ali Ikhsan. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Kudus menyoroti sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menggunakan sistem daring.

‎Ketua Fraksi PKB DPRD Kudus, Ali Ikhsan mengatakan, sistem pembelajaran daring membuat orangtua stress karena tidak mampu mendampingi anaknya belajar.

Akibatnya, kata dia, banyak ibu yang akhirnya melampiaskan emosi kepada suami dan juga anaknya.

FOKUS : Belajar Daring yang Bikin Orangtua Pusing

Video Detik-detik Kabah Diberi Wewangian Jelang Pelaksanaan Ibadah Haji

PKS Incar Purnomo untuk Tantang Gibran di Pilkada Solo, Tidak Menolak Tapi Belum Mengiyakan

Kerabat Keraton Solo Jajaki Peluang Tantang Gibran, Masih Kesulitan Parpol Koalisi

"Ibu-ibu yang kesulitan mendampingi anaknya belajar membuat pelampiasan itu kepada suami dan anaknya," jelas dia, disela-sela sidang paripurna di DPRD Kudus, Selasa (28/7/2020).

Untuk itu, pihaknya meminta agar sistem pendidikan secara konvensional tatap muka di dalam kelas dapat segera dibuka kembali.

Sehingga anak bisa berkonsentrasi belajar di dalam ruangan kelas didampingi gurunya daripada berada di rumah.

"Saya rasa tidak adil jika beban pembelajaran di sekolah itu dibebankan kepada orangtua di rumah," ucapnya.

Terlebih, masih banyak orangtua yang belum mumpuni dalam mendampingi anak-anaknya belajar.

"Mengantisipasi keresahan masyarakat, memang semestinya belajar mengajar ini menjadi tanggungjawab guru," jelas dia.

Selain itu, Pemkab Kudus diminta untuk ‎mengantisipasi terjadinya dispensasi pernikahan remaja.

Dia khawatir, kejadian tingginya pernikahan dini di Kabupaten Jepara itu juga berimbas di sini.

"‎Tingginya permohonan dispensasi nikah dini ini menunjukkan degradasi moral dan darurat belajar. Maka harapannya pelajar di Kudus ini tidak berimbas," ucapnya. (raf)

Hasil Swab Mandiri Purnomo Ternyata Negatif: Saya Tidak Terkena Covid-19, Alhamdulillah

Warga Korea Utara Dilarang Nonton Drakor, Jika Ketahuan Akan Digunduli dan Dipenjara

Ayah Cabuli 2 Anak Kandung di Banyumas, Terbongkar saat Sang Ibu Akan Bekerja

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved